Salin Artikel

Pemudik Bisa Menikmati Indahnya Pemandangan Alam di Jalur Selatan Pacitan-Trenggalek

PACITAN, KOMPAS.com - Jalur Lintas Selatan (JLS) penghubung Kabupaten Pacitan - Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menjadi alternatif jalur mudik Lebaran tahun ini. Di sepanjang jalur tersebut, terpampang panorama alam yang sangat indah indah.

Jalur utama yang menghubungkan Pacitan dan Trenggalek terdapat dua jalur. Jalur lama melewati Kabupaten Ponorogo, sedangkan jalur lainnya melintasi Jalur Lintas Selatan (JLS) melewati Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, kemudian masuk ke Kecamatan Panggul, Trenggalek.

Ruas JLS penghubung Pacitan-Trenggalek tersebut kerap kali dijadikan jalur alternatif para pemudik yang pulang ke kampung halaman.

Pemudik yang melintas di JLS tersebut sebagian besar dari arah Yogyakarta yang hendak menuju ke sejumlah wilayah di sisi selatan Jawa Timur. Di antaranya menuju Kabupaten Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan Malang.

Awal memasuki JLS, pemudik bisa leluasa mengemudi karena kondisi jalur yang luas dan masih bagus. Namun, pemudik harus tetap waspada karena banyak jalur menanjak dan berbelok.

Sepanjang jalur yang banyak melintas kawasan perbukitan tersebut, banyak ditemuai kawasan hutan yang rindang serta suasana alam yang sejuk.

"Jalan sejuk, kadang terlihat dari kejauhan hamparan laut biru," Setiyono Kromo, pemudik dari Pacitan yang hendak menuju Trenggalek pada Minggu (7/4/2024).

Setibanya di Jalur Pantai Soge yang berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, pemudik akan disuguhi pemandangan alam laut yang indah.

Pantai Soge berada sangat dekat dengan sisi jalan utama JLS. Sambil melintas, pemudik bisa sambil melihat pemandangan pantai dengan hamparan laut lepas serta ombak khas laut selatan.

Banyak pengguna jalan istirahat di kawasan Pantai Soge tersebut. Sambil melepas penat karena lelah perjalanan, pemudik menikmati indahnya hamparan laut luas.

"Baru kali ini saya melintasi JLS, nanti balik juga akan lewat sini. Biasanya lewat tol, terus keluar pintu Tol Nganjuk," terang pemudik dari Klaten menuju Kediri, Syamsul Ma'arif.

"Pemandangannya sangat indah luar biasa, dan saya sama sekali tidak mengantuk," imbuh Syamsul.

Selain itu, pemudik juga bisa menikmati sejuknya hutan pinus dan hutan produksi di sepanjang jalur JLS dari Pacitan hingga Trenggalek.

"Cuaca yang panas, melintas jalan ini sangat sejuk karena masih banyak aneka pohon," terang Syamsul.

Nantinya, Jalur Lintas Selatan bakal terhubung ke sejumlah kabupaten di sisi selatan Jawa Timur.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/04/08/072809178/pemudik-bisa-menikmati-indahnya-pemandangan-alam-di-jalur-selatan-pacitan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com