Salin Artikel

Anak di Kota Batu Makamkan Jenazah Ayahnya di Kamar Rumah

BATU, KOMPAS.com - Seorang anak menguburkan jenazah ayahnya di kamar rumah di Dusun Sumbersari, Desa Giripurno, Kota Batu, Jawa Timur. Peristiwa itu diketahui oleh warga pada Minggu (31/3/2024).

Kasi Humas Polres Batu, Ipda Trimo mengatakan, pihak kepolisian melalui Polsek Bumiaji mengetahui kejadian tersebut setelah menerima informasi dari Kepala Dusun (Kasun) Sumbersari, Istiyah.

Dalam laporannya, Istiyah menyebut bahwa warganya bernama Kibat (78) meninggal dunia pada Rabu (27/3/2024) sekitar pukul 06.30 WIB. Almarhum memiliki riwayat sakit stroke selama lima tahun terakhir dan komplikasi.

Kemudian, almarhum dimakamkan sendiri oleh anaknya yang bernama Didik Wijoyo (39) di dalam kamar rumah.

"Menurut keterangan yang bersangkutan (anaknya) sesuai wasiat almarhum (bapaknya) sebelum meninggal meminta dimakamkan di dalam rumah," kata Ipda Trimo, Senin (1/4/2024).

Namun, setelah 5 hari pemakaman, Didik Wijoyo merasa tidak enak dengan para saudara dan tetangganya. Sehingga, melaporkan kejadian meninggalnya bapaknya kepada kasun setempat.

"Dengan informasi tersebut piket Polsek Bumiaji mendatangi lokasi kejadian dan benar menemukan gundukan di dalam kamar diduga di dalamnya terdapat jenazah (almarhum bapak Kibat)," katanya.

Warga di lingkungan sekitar menginginkan pemindahan makam ke Tempat Pemakaman Umum (TPU). Hal itu juga sudah dilakukan pemindahan makam ke TPU Dusun Sumbersari yang dilakukan oleh keluarga, warga, dan PMI cabang Batu.

"Hasil penyelidikan dari kepolisian, sesuai keterangan warga sekitar untuk almarhum Kibat sebelumnya hanya tinggal bersama anak angkat bernama Didik Wijoyo. Warga sekitar rumah sebelumnya tidak pernah mendengar adanya pertengkaran antara almarhum Kibat dan Didik Wijoyo," katanya.

Kepala Desa Giripurno, Suntoro mengatakan, almarhum Kibat dan anaknya, Didik Wijoyo, hanya tinggal berdua saja di rumah tersebut. Namun, almarhum juga memiliki satu anak perempuan di Dusun Beru, Desa Bumiaji, Kota Batu.

Setelah dikubur di kamar rumah, saudara perempuan tersebut menengok ke rumah almarhum dan menanyakan kepada Didik terkait keberadaan almarhum. Didik hanya beralasan ke saudara perempuan tersebut bahwa ayahnya sedang berobat.

"Terus keluarga dari Beru pulang, mungkin kemudian si Didik ini mikir, takut kenapa-kenapa, ngomonglah ke tetangganya terus dimarahi, tetangganya melapor ke Bu Kasun terus laporan ke saya, saya langsung koordinasi dengan Muspika," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/04/01/203247878/anak-di-kota-batu-makamkan-jenazah-ayahnya-di-kamar-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke