6 Nelayan Asal Lamongan Terombang-ambing di Laut Lepas, Semalaman Ditemani Cahaya dari Senter

Beruntung keenam nelayan tersebut berhasil diselamatkan oleh Kapal Penumpang MV Intan Daya 12 yang sedang berlayar dari Jakarta menuju Makassar.

Ketua Rukun Nelayan Brondong, Mugiyanto mengatakan kejadian tersebut berawal saat KM Fatmah Jaya 3 dengan enam nelayan berangkat melaut pada Jumat (22/3/2024).

Mereka berangkat pukul 10.00 WIB dari Pelabuhan Brondong menuju ke tempat pemancingan.

Setelah berlayar sejauh 112 mil, ABK baru menyadari jika kapal yang mereka bawa bocor di dalam kamar mesin.

Mengetahui itu, para AB berusaha menguras genangan air dari dalam kapal. Namun mereka tak berhasil karena debit air yang masuk ke dalam kapal sangat deras.

"Kejadiannya Sabtu, pukul 01.00 WIB dini hari baru tau kalau kapalnya bocor. Mereka (ABK) sudah berusaha menguras kapal yang bocor itu selama satu jam, tapi kewalahan," ungkap Mugiyanto, Senin (25/3/2024).

Tak berhasil menguasai keadaan, para ABK kemudian memutuskan untuk menyelamatkan diri dengan membuat pelampung dari bahan yang tersedia di kapal seperti jirigen, kayu dan tali.

Para ABK kemudian terapung di laut lepas selama berjam-jam.

Dalam kondisi gelap para nelayan hanya bergantung pada pelampung serta senter yang tersisa di tangan mereka.

Kemudian pagi harinya, sinyal cahaya berhasil dilihat oleh Kapal penumpang MV. Intan Daya 12.

Kapal penumpang MV Intan Daya 12 kemudian mengevakuasi para korban dan dibawa ke daratan.

"Para korban kemudian dievakuasi oleh awak kapal dan pada Minggu 24 Maret 2024, sore telah dibawa pulang ke rumah," kata dia.

Keenam nelayan itu sudah pulang ke rumah mereka masing-masing. Enam nelayan yang selamat itu yakni, Suripto (56), Kacung (60), Asis (46), Bambang (53), Suripto (45) dan Sabar (61) selaku nahkoda.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib 6 Nelayan Asal Lamongan, Terombang-ambing di Laut Lepas Semalaman Hanya Ditemani Cahaya Senter