Salin Artikel

Kisah Supiati Jadi Korban KDRT hingga Disekap di Kandang Sapi, Kini Minta Suami Dibebaskan

Oleh sang suami, Supiati disekap di kandang sapi dan juga dipukuli dengan kayu pada Kamis (7/3/2024).

Kekerasan dalam rumah tangga tersebut terjadi saat Supiati meninggalkan rumah tanpa pamit pada 23 Desember 2023.

Saat itu Supiati pergi meninggalkan rumah untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Medan, Sumatera Utara.

Setelah dua bulan meninggalkan rumah, Supiati pulang ke rumah yang ada di Jember pada Senin (4/3/2024).

Namun saat pulang, Supiati mendapatkan kekerasan dari sang suami. Bahkan perempuan 48 tahun itu disekap di kandang sapi yang kosong oleh suaminya pada Kamis (7/3/2024).

Oleh suaminya, tangan Supiati diikat menggunakan tali dan rantai di tiang dalam kandang sapi.

Kapolsek Wuluhan, AKP Solekhan Arief mengatakan korban berhasil kabur dan melepaskan ikatan pada Kamis malam.

“(Diikat)) Tujuannya agar korban tidak kabur. Tapi beruntung, sekitar pukul 9 malam, korban dapat melepas tali yang mengikatnya kemudian melarikan diri," jelas dia.

Supiati kemudian kabur dan sempat bersembunyi di sebuah gudang sembari meminta tolong.

"Warga sekitar mendengar suara perempuan minta tolong dari arah gudang di wilayah setempat. Saat didatangi, ternyata sudah ada korban," jelas dia.

Polisi yang mendapatkan laporan tersebut langsung menangkap pelaku kekerasan.

Minta sang suami dibebaskan

Beberapa hari setelah kejadian, Supiati meminta agar suaminya dibebaskan dari penjara. Hal itu disampaikan setelah Supiati bertemu dengan dengan Bupati Jember Hendy Siswanto, Senin (18/03/2024).

"Yang salah itu saya, karena memang tidak pamit sama bapak saat mau berangkat kerja,” kata Supiati.

Ia mengaku ingin berkumpul lagi melanjutkan rumah tangga dengan suaminya untuk mengurus tiga anaknya.

“Saya sekarang sudah sembuh, saya ingin bapak kembali ke rumah dan dibebaskan," ujar dia.

Supiati mengaku merasa kasihan dengan suaminya yang mendekam di penjara dan ia menilai bahwa dirinya yang harus minta maaf.

“Yang salah bukan Bapak, saya yang harus minta maaf,” ucap dia.

Sementara itu Bupati Jember, Hendy mengatakan Supiati bercerita bahwa suaminya baru sekali melakukan pemukulan.

“Kami sangat prihatin atas kejadian yang menimpa Bu Supiati ini. Beliau mengatakan kepada saya, baru kali ini suaminya melakukan pemukulan seperti itu,” kata Hendy, Senin.

Dia menilai tindakan kekerasan itu tak bisa dibenarkan, sehingga sang suami diamankan polisi. Sekarang, kondisi korban sudah cukup sehat dan bisa beraktivitas kembali di rumahnya.

“Kondisi Bu Supiati ini sudah mulai membaik. Kasus ini harus ditangani dengan serius. Jangan sampai ada tindakan kekerasan lainnya," kata Hendy.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Supriadi | Editor: Pythag Kurniati, Andi Hartik)

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/23/151600878/kisah-supiati-jadi-korban-kdrt-hingga-disekap-di-kandang-sapi-kini-minta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke