BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Home Credit
Salin Artikel

Takjil Bubur Suro, Menu Khas Buka Puasa di Kompleks Makam Sunan Bonang

TUBAN, KOMPAS.com - Sejak memasuki Bulan Ramadhan, sejumlah warga sekitar Kompleks Makam Sunan Bonang, Tuban, Jawa Timur, sibuk memasak bubur suro sebagai menu berbuka puasa.

Sejumlah warga secara sukarela bergantian mengaduk bubur yang dimasak menggunakan 2 kuali besar berdiameter sekitar 1 meter yang terbuat dari tembaga.

Masakan bubur suro merupakan kudapan khas yang hanya ada saat Bulan Ramadhan untuk menu buka puasa bagi jemaah Masjid Astana Sunan Bonang, musafir dan warga sekitarnya.

Setiap hari, pembuatan kudapan khas bubur suro di Kompleks Makam Sunan Bonang ini menghabiskan sebanyak 12 kilogram beras setiap harinya.

"Setiap kuali memuat 6 kilogram beras, jadi totalnya 12 kilogram untuk 2 kuali," kata salah seorang juru masak bernama Yulianto kepada Kompas.com, Rabu (20/3/2024).

Adapun bahan lainnya di antaranya bumbu gule, rempah-rempah, bawang merah, bawang putih, santan kelap, dan 6 kilogram tulang sapi.

Proses memasak bubur suro di Kompleks Makam Sunan Bonang Tuban tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam dengan menggunakan kayu bakar.

"Masaknya dimulai pukul 13.00 WIB dan selesai shalat ashar dan khasnya di sini masak buburnya pakai kayu bakar dan daging sapi bukan daging kambing," kata Yulianto kepada Kompas.com, Rabu (20/3/2024).

Sedangkan untuk pembagian bubur suro kepada warga dilakukan setelah para jemaah Masjid Astana Sunan Bonang selesai melaksanakan shalat ashar.

Sekitar satu jam menjelang proses pembagian, satu per satu warga mulai berdatangan sambil membawa tempat baskom atau piring, mengantre untuk mendapatkan bubur suro.

Bahkan, saat pembagian berlangsung, tampak juga warga saling berdesakan berebut antrean memperoleh pembagian bubur suro untuk berbuka puasa.

Tampak juru masak kewalahan menghadapi antrean warga yang menerobos batas dan mengerubuti kuwali tempat bubur suro.

Teriakan panitia yang meminta antrean warga agar tidak berdesakan seperti tidak dihiraukan, karena warga khawatir tidak kebagian bubur suro.

Seorang warga bernama Taris mengaku sudah 3 kali rela ikut berdesakan bersama warga yang lainnya berebut mendapatkan bubur suro atau bubur Sunan Bonang.

"Rasanya enak ada daging sapi, lezat dan adanya hanya saat Ramadhan aja, enak kalau buat buka puasa," kata Taris kepada Kompas.com.

Selain Taris, ada juga remaja perempuan bernama ambar yang baru pertama kali datang dari rumahnya sejauh 2 kilometer, karena rasa penasaran dengan rasanya bubur suro Sunan Bonang.

Ambar harus rela mengantre satu jam dan ikut berdesakan bersama orang dewasa lainnya untuk mendapatkan bubur suro yang konon ada sejak zaman Sunan Bonang.

"Ini pertama kali, sebelumnya dikasih tahu tetangga, tapi dapatnya cuma satu, minta dua enggak dikasih tadi," kata Ambar.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/21/154457378/takjil-bubur-suro-menu-khas-buka-puasa-di-kompleks-makam-sunan-bonang

Bagikan artikel ini melalui
Oke