Salin Artikel

Sebelum Kecelakaan Maut di Malang Terjadi, Warga Teriaki Sopir Bus agar Banting Setir

KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Raya Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (20/3/2024) siang.

Satu orang tewas dalam insiden tersebut.

Menurut keterangan warga, bus PO Sinar Dempo melaju kencang saat melewati turunan.

Sekretaris Desa Klampok Sutrisno mengatakan, sebelum terjadinya kecelakaan maut, warga sempat meneriaki sopir bus agar banting setir ke kiri untuk menghindari jatuhnya korban.

Namun, diduga karena panik, sopir tak mengacuhkan teriakan warga, sehingga bus melaju lurus.

"Jadi bus itu memang sudah melaju kencang dari atas. Diduga dari atas memang remnya sudah blong. Makanya warga-warga meneriaki sopir bus itu," ujarnya, Rabu.

Tabrakan tak terhindarkan. Bus bernomor polisi K 7006 O itu menubruk beberapa kendaraan dan rumah warga.

"Total ada 3 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat tertabrak bus ini," ucapnya.

Ia menuturkan, sebelumnya, bus pariwisata tersebut baru saja keluar dari bengkel di daerah setempat untuk memperbaiki bodi.

"Sehingga, akibat sudah terlalu dekat, bus menabrak truk tersebut," ungkapnya.

Akibat bertabrakan, dua kendaraan itu memasuki jalur berlawanan. Sepeda motor Yamaha Vega ZR N 6368 EBH yang ditumpangi tiga orang, tertabrak.

"Ketiga kendaraan lalu sama-sama terseret ke timur, lalu menabrak dua rumah warga milik Suwantah dan Rudik Setiawan serta tiang Telkom," tuturnya.

Bus dan truk masih melaju hingga menabrak plakat Balai Desa Klampok. Sedangkan, motor Vega terhenti karena tersangkut tiang.

Peristiwa ini menewaskan Dhita Farika Aprilia (29), penumpang motor Vega. Dhita meninggal di rumah sakit karena mengalami luka parah.

Saat mengalami kecelakaan itu, Dhita membonceng suaminya, Agus Efendi (31). Pasangan tersebut turut membawa anak balitanya berinisial TAK.

Agus menderita luka pada kepala dan patah tulang tangan, sedangkan TAK mengalami luka pada kepala dan kaki kiri.

Sopir bus, Charles Nainggolan (36), terluka pada kepala dan menderita patah tulang tangan.

Sementara pengemudi truk, Arif Dwi Efendi (31), lecet-lecet pada kaki dan tangan. Sedangkan, penumpang truk, Diki Wahyu Setiawan (23), mengalami luka robek di kepala.

"Semua korban menjalani perawatan medis di Rumas Sakit Prima Husada Singosari," jelas Adis.

Polisi kini masih menyelidiki kecelakaan maut tersebut, apakah ada unsur kelalaian atau tidak.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Imron Hakiki | Editor: Farid Assifa)

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/21/100551978/sebelum-kecelakaan-maut-di-malang-terjadi-warga-teriaki-sopir-bus-agar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke