Salin Artikel

Banyuwangi Bakal Bangun Fasilitas Pengelolaan Sampah Kedua untuk Layani 250.000 Warga

Poliolefin Borealis dan Systemiq mengaku siap berkolaborasi untuk membuka akses dan memperluas jangkauan layanan persampahan tersebut.

CEO Borealis, Thomas Gangl, mengatakan, pihaknya bakal membiayai sepenuhnya pembangunan fasilitas pengelolaan persampahan kedua.

"Hal itu agar jangkauan layanan persampahan dapat lebih luas, yakni hingga 250 ribu warga," kata Thomas, Rabu (20/3/2024).

Menurut Thomas, pihaknya merasa bangga dapat memperluas cakupan proyek tersebut dengan menyediakan sistem pengelolaan sampah pada tingkat kabupaten.

"Ini memberikan akses luas terhadap layanan persampahan bagi masyarakat di Banyuwangi. Sesuai dengan misi kami untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi kehidupan yang berkelanjutan," ungkapnya.

Pada September tahun lalu, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS3R) berkapasitas 84 ton per hari yang berada di Desa Balak, Kecamatan Songgon, telah diresmikan.

Selama tiga bulan pascaperesmian, fasilitas itu menyediakan akses layanan persampahan kepada lebih dari 13.500 warga di 12 desa.

"Penyediaan fasilitas pengelolaan sampah ini merupakan program perluasan proyek STOP, Banyuwangi Hijau," ujar Thomas.

Sementara itu Mitra Systemiq, Ben Dixon, mengungkapkan, keberhasilan di Banyuwangi tidak terlepas dari kolaborasi berbagai lembaga di Indonesia.

Termasuk di antaranya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Pemkab Banyuwangi.

"Pencapaian ini hanya dapat terwujud berkat kerja keras para mitra kami yang visioner. Kami bangga dengan apa yang telah dicapai hingga saat ini, dan berharap upaya kami dapat membantu menginspirasi dampak yang lebih luas di masa depan," terangnya.

Menurut Ben, melalui program tersebut, pihaknya berhasil menyediakan layanan pengumpulan sampah kepada hampir 400.000 warga.

"Program tersebut juga sukses membuka hampir 300 lapangan kerja sektor persampahan dan mengumpulkan lebih dari 60 ribu ton sampah," jelas Ben.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan, TPS3R itu merupakan pengolahan sampah sirkuler dan berkelanjutan.

“Kobocoran sampah ke lingkungan dapat dicegah melalui kerja sama seluruh pemangku kepentingan. Melalui Program Banyuwangi Hijau, kami lakukan perbaikan lingkungan dan masyarakat Banyuwangi,” kata Ipuk

Ipuk mengaku turut menekankan isu global tentang sampah.

"Kami menggarisbawahi pentingnya kerja sama-kolaborasi multipihak untuk mencegah pencemaran lingkungan," ujar Ipuk.

Saat ini Banyuwangi telah mempunyai dan mengoperasikan 19 TPS3R di sejumlah kecamatan.

Di antaranya TPS3R Balak, yang memiliki kapasitas pengolahan mencapai 84 ton perhari dengan sasaran 55.491 rumah tangga.

Kemudian TPS3R Muncar. Di tempat itu setiap bulannya, rata-rata sampah yang dikelola sekitar 12-25 ton per hari dengan menyisakan residu ke TPA hanya 2 ton per hari.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/20/165527278/banyuwangi-bakal-bangun-fasilitas-pengelolaan-sampah-kedua-untuk-layani

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke