Salin Artikel

Xpander Tabrak Kafe di Surabaya Berakhir Damai, Sopir Akui Salah Injak Pedal

Pengemudi Xpander, YP (42), warga Jalan Simo Sidomulyo, Sukomanunggal, dan pengelola kafe di Jalan Basuki Rahmat, Deny (26), menggelar mediasi di Mapolsek Genteng, Selasa (19/3/2024).

Dalam pertemuan itu, YP mengakui peristiwa tersebut merupakan kesalahannya sendiri. Ketika itu, perempuan tersebut memang berniat untuk memarkirkan mobilnya.

"Saya (di Mapolsek Genteng) mau klarifikasi atas sebuah mobil Xpander menabrak sebuah kafe sehingga membuat viral," kata YP, setelah menggelar mediasi bersama aparat kepolisian.

Ketika itu, pelaku hendak menginjak rem saat Xpander berwarna abu-abu tersebut berada di depan kafe. Namun, dia keliru dengan pedal gas sehingga membuat mobilnya menabrak dinding kaca.

"Saya berterima kasih kepada Polsek Genteng yang mau memediasi dan menyelesaikan masalah tersebut kepada pihak kafe. Saya telah menyelesaikan dengan kekeluargaan," jelasnya.

Sementara itu, pengelola kafe, Deny mengatakan, permasalahan sudah diselesaikan jalur damai. Pengemudi Xpander tersebut mau mengganti kaca yang pecah usai tertabrak.

"Jadi proses mediasi sudah berlangsung dan pihak Xpander telah mengganti semua kerusakan yang terjadi di kafe kami," kata Deny.

Sedangkan, Kanit Reskrim Polsek Genteng, Iptu Harsya mengatakan, peristiwa Expander menabrak kafe hingga membuat kerusakan tersebut bukan termasuk kecelakaan lalu lintas.

"Peristiwa ini sebenarnya ada kelalaian dari pengemudi Xpander, namun tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerugian materiil yang dialami oleh pihak kafe," kata Harsya.

Oleh karena itu, aparat kepolisian menyarankan agar perkara tersebut diselesaikan secara kekeluargaan. Keduanya akhirnya sepakat dan menutup kasus dengan restorative justice.

Diberitakan sebelumnya, beredar video di media sosial, sebuah kafe yang mengalami kerusakan di bagian depannya. Tampak pecahan kaca berhamburan di dekat sofa cokelat yang berjajar rapi.

Selanjutnya, seorang perempuan mengenakan kaos hitam keluar dan celana pendek biru, keluar dari mobil Xpander silver. Dia tampak menepuk dada serta seolah menenangkan orang di sekitar lokasi.

Kapolsek Genteng Surabaya, Kompol Bayu Halim membenarkan terkait kejadian itu. Dia menyebut, peristiwa dalam video terjadi di wilayah hukumnya.

"Benar bahwa video amatir yang beredar di beberapa media sosial adalah peristiwa yang terjadi di sebuah kafe di wilayah Genteng, Surabaya," kata Bayu, ketika dikonfirmasi melalui pesan, Minggu (17/3/2024).

Bayu mengungkapkan, peristiwa di video tersebut terjadi pada Kamis (14/3/2024) sekitar pukul 07.00 WIB. Sedangkan, lanjut dia, terkait dengan lokasi kejadian ada di sebuah kafe di Jalan Basuki Rahmat.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/20/055521578/xpander-tabrak-kafe-di-surabaya-berakhir-damai-sopir-akui-salah-injak-pedal

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com