Salin Artikel

Angka Pernikahan di Surabaya Menurun 5 Tahun Terakhir, Anak Muda Diduga Pilih Tunda Menikah

Kasi Binmas Islam Kemenag Surabaya, Ahmad Faisol Syafullah mengatakan, berdasarkan data di tahun 2019 ada sebanyak 18.451 pernikahan. Kemudian di tahun 2020 ada 16.853 pernikahan.

Kemudian, jumlah pernikahan di Surabaya pada tahun 2021 tercatat ada 16.766 pernikahan, selanjutnya 2022 sebanyak 16.721, dan di tahun 2023 ada 15.870 pernikahan.

"Saya melihat Gen Z melek dan memahami. Ini terbukti di tahun 2022 ada 16.721, di tahun (selanjutnya) 15.870, ada 851 (penurunan angka pernikahan)," kata Faisol, ketika dihubungi melalui pesan, Selasa (19/3/2024).

Dugaan penyebab

Faisol menduga, penyebab penurunan angka pernikahan di Surabaya karena perubahan pola pikir generasi saat ini. Mereka disebut lebih memilih menunda pernikahan.

"Kalau mereka (generasi muda), saat ini punya ekspetasi untuk mendapatkan pendidikan lebih tinggi seperti itu (paham menikah muda)," jelasnya.

"Anak muda di Surabaya sudah banyak memahami tentang dampaknya kalau nikah muda. Mereka sudah merasakan kematangan itu, mereka tunjukkan setelah jenjang S1 selesai," tambahnya.

Merespon fenomena itu, kata Faisol, ada bimbingan pernikahan muda untuk memahami gambaran kehidupan pasca-menikah. Sebab, pemuda menyiapkan mental psikis, agama serta finansial yang cukup.

"Surabaya ada kelas catin (calon pengantin), bagaimana menjadikan pasangan pengantin bisa melalui kehidupan dengan baik, seperti pencegahan stunting, gizi yang baik untuk ibu hamil, pantauan ibu hamil," ucapnya.

Kemenag Surabaya juga menyisipkan pengetahuan terkait dampak buruknya pergaulan bebas. Hal tersebut juga untuk menghindari pernikahan tanpa persiapan terlebih dahulu.

"Pernikahan dini kan faktornya macam-macam, ya pergaulan bebas kemudian mereka hamil dan terjadi nikah. Saat ini pola pikir mereka sudah bagus dan memahami pergaulan positif seperti apa," tutupnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/19/210238878/angka-pernikahan-di-surabaya-menurun-5-tahun-terakhir-anak-muda-diduga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke