Salin Artikel

Hasil Operasi Keselamatan Semeru 2024 di Kota Malang, Pelanggaran Meningkat 6,9 Persen

Hal itu disampaikan Kasat Lantas Polresta Malang Kota, Kompol Aristianto Budi Sutrisno melalui Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, Selasa (19/3/2024).

Dia mengatakan, pada tahun ini terjadi kenaikan pelanggaran lalu lintas sebesar 6,9 persen dibandingkan dengan Operasi Keselamatan Semeru tahun lalu.

Selain itu, selama pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2024, terjadi sebanyak 9 kecelakaan lalu lintas.

"Dari jumlah tersebut, terdapat korban meninggal satu orang dan luka ringan 11 orang. Selain itu menyebabkan kerugian materi mencapai Rp 4,4 juta," kata Ipda Yudi.

Operasi tersebut digelar selama 2 minggu dan berakhir pada Senin (18/3/2024).

Kemudian, ada dua jenis pelanggaran lalu lintas yang mendominasi selama Operasi Keselamatan Semeru 2024.

Dua pelanggaran itu adalah tidak menggunakan helm saat berkendara dan penggunaan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis (knalpot brong).

Meski Operasi Keselamatan Semeru 2024 telah berakhir, Satlantas Polresta Malang Kota tetap mengintensifkan patroli dan sosialisasi.

Ini dilakukan demi menegakkan aturan keselamatan dan ketertiban berlalu lintas.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas. Selalu patuhi rambu-rambu, gunakan helm, dan jangan gunakan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis (brong)."

"Perlu diingat, awal mula kecelakaan berawal dari pelanggaran lalu lintas," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/19/194509378/hasil-operasi-keselamatan-semeru-2024-di-kota-malang-pelanggaran-meningkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke