Salin Artikel

Porsche Diduga Mengebut Tabrak Livina di Tol, Polisi: Enggak Mungkin Kecepatan 100 Km Per Jam

Kanit Gakkum Satuan Lalu Lintas Polresta Sidoarjo AKP Ony Purnomo mengungkapkan, petugas menemukan bekas pengereman cukup panjang di lokasi kejadian saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Bekas pengereman tersebut membuat polisi tidak memercayai begitu saja pengakuan pengemudi Porsche yang mengaku berkendara dengan kecepatan 100 kilometer per jam.

"Ada bekas pengereman yang cukup panjang, kurang lebih 105 meter. Kita gali lagi, enggak mungkin kecepatan 100 kilometer per jam itu," kata dia saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (19/3/2024).

Ony Purnomo menjelaskan, pengendara Porsche 91 Carrera S bernomor polisi B 333 LKA itu adalah seorang mahasiswa berinisial NKA. Dia merupakan warga Dukuh Pakis, Surabaya, Jawa Timur.

"Umur 18 tahun (pengendara Porsche), mahasiswa, masih kita periksa," tutur Ony.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, mahasiswa itu mengaku sedang menjajal kecepatan kendaraannya.

Namun, NKA kesulitan mengendalikan mobil usai mobil di depannya mengerem.

Pengemudi membanting setir dan menabtak Nissan Grand Livina bernomor polisi L 1496 ACY yang dikemudikan oleh warga Pondok Wage Indah, Sidoarjo bernama Rudy Andrianto.

Peristiwa tersebut terjadi di Kilometer 768.400/B.

"Coba kemampuan mesin alias ngebut, begitu di depannya ada kendaraan lain ngerem dia banting ke kanan menabrak mobil Livina di lajur kanan," katanya.

Pengemudi Livina luka

Dalam peristiwa itu, pengemudi Livina bernama Rudi mengalami luka robek di kepala. Sedangkan istri Rudi yang bernama Ani Trihandayani mengalami luka berat di bagian leher.

Adapun mahasiswa pengemudi Porsche mengalami luka ringan.

"Akibat dari musibah tersebut, satu penumpang Grand Livina mengalami luka berat," katanya.

Minta damai

Ony Purnomo menjelaskan, pihak keluarga pengemudi Porsche meminta masalah diselesaikan secara damai.

Mereka mengaku siap menanggung kerugian yang diderita oleh korban.

"Informasi dari pihak keluarganya kemarin seperti itu, siap menanggung biaya rumah sakit, dan mengganti (mobil korban) Livinanya yang tahun 2014 dengan Livina 2018," katanya.

Namun, polisi tetap menyelidiki kasus kecelakaan tersebut. Penyelidikan didampingi oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jatim.

"Ada arah diselesaikan secara kekeluargaan, tapi tetap kita proses dulu," tandasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Andhi Dwi Setiawan)

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/19/163508178/porsche-diduga-mengebut-tabrak-livina-di-tol-polisi-enggak-mungkin

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com