Salin Artikel

Warga Tuban Terpaksa Beraktivitas Pakai Perahu akibat Banjir

Beberapa warga terpaksa harus menaiki perahu untuk beraktivitas lantaran akses jalan desa terendam banjir. 

Seorang warga Desa Kebomlati, Kecamatan Plumpang, Wanto mengatakan, akses keluar masuk warga desa hanya bisa dijangkau menggunakan perahu. 

Air yang merendam desa membuat kendaraan tidak memungkinkan untuk melintas.

"Kalau pakai kendaraan bermotor tidak bisa dan malah berbahaya, karena banjirnya setinggi paha orang dewasa," kata Wanto kepada Kompas.com, Rabu (13/3/2024).

Hal yang sama disampaikan oleh Rahmad, warga Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Rahmad mengatakan, warga yang akan beraktivitas keluar rumah harus menumpang perahu sejak banjir merendam desanya.

Untuk biaya menumpang perahu tersebut warga harus membayar ongkos sebesar Rp 20.000 rupiah sekali naik.

"Saya kerjanya kan di Tuban, dan tiap hari pulang ke rumah, jadi terpaksa harus naik perahu, untuk sepeda motor ditaruh penitipan dulu," ujarnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Sudarmaji membenarkan akses jalan di sejumlah desa yang terendam banjir terputus. 

Untuk menuju ke lokasi desa tersebut hanya bisa ditempuh menggunakan perahu, sebab air yang merendam permukiman masih tinggi. 

Pihaknya mengirimkan petugas dan juga perahu karet untuk membantu warga yang akan beraktivitas keluar desa.

"Kami sudah siagakan petugas dan perahu karet untuk membantu warga," kata Sudarmaji. 

BPBD Kabupaten Tuban mencatat sebanyak 18 desa di empat kecamatan di Kabupaten Tuban terendam banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/13/184556878/warga-tuban-terpaksa-beraktivitas-pakai-perahu-akibat-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke