Salin Artikel

Cerita Rahmat 15 Jam Terjebak Macet Imbas Banjir Bangkalan, Buka Puasa dan Sahur di Jalan

Macet disebabkan lantaran banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi di dua kawasan tersebut. Akibatnya para pengendara tak bisa melintasi jalur itu selama kurang lebih 24 jam.

Salah satu warga yang terjebak kemacetan adalam Rahmat Ubaidillah (35) yang berasal dari Sumenep, Jawa Timur.

Rahmat bersama istrinya mengaku tak bisa bergerak ke arah Sumenep setelah memutuskan pulang dari Surabaya pada Selasa (12/3/2023).

Akibatnya, ia menghabiskan waktu sekitar 15 jam lebih di daerah Blega, Kabupaten Bangkalan.

Rahmat mengaku terpaksa menjalani buka puasa hingga sahur di jalan raya.

"Karena situasinya lumpuh total, banjir melanda jalan raya di dua titik, seluruh kendaraan tak bisa bergerak," kata Rahmat kepada Kompas.com saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (13/3/2024).

Rahmat mengaku, ia bersama istrinya berangkat dari Surabaya menuju Sumenep sekitar pukul 13.00 WIB pada Selasa (12/3/2024) dengan menggunakan mobil. 

Saat tiba di Blega Bangkalan, kemacetan panjang mulai terjadi. Mendekati Pasar Blega, semua kendaraan hampir tak bisa bergerak. Bahkan, kata Rahmat, kendaraan yang ada di area titik banjir terpaksa harus ditangani oleh petugas karena mogok.

"Mau tidak mau harus menjalani ibadah buka puasa dan sahur di Jalan Raya. Beruntung masih banyak warung yang buka," tuturnya.

Bagi Rahmat, kemacetan panjang yang ia rasakan merupakan yang terparah yang terjadi di Jalan Raya Blega, Bangkalan. Meski jalan itu dikenal dengan jalur macet, namun, baginya kemacetan kali ini berbeda.

Ia bahkan baru bisa melalui Jalan Blega perlahan setelah sahur atau mendekati waktu terbitnya fajar. Saat tiba di Jalan Raya Jrengik, Sampang pun banjir juga perlahan surut.

"Pelan-pelan surut saat pagi, itu pun masih ada genangan air di beberapa ruas jalan," tuturnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, Geger Heri Susianto mengaku banjir yang melanda menerjang setidaknya di enam kecamatan.

Enam kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Arosbaya, Kecamatan Geger, Kecamatan Konang, Kecamatan Kokop, Kecamatan Klampis dan Kecamatan Blega.

Banjir yang terjadi di Jalan Raya Blega merupakan kiriman dari kawasan yang lebih tinggi.

"Kita langsung terjunkan tim ke lokasi untuk membantu para korban, terutama di jalan Blega karena menyangkut kemacetan," kata dia.

Bagi Heri, bencana banjir yang berada di Kecamatan Blega berdampak terhadap lalu lintas di tiga kabupaten lain di Madura. Daerah blega tersebut merupakan jalur lalulintas nasional yang menghubungkan 3 kabupaten lainnya di Madura.

"Laporan hari ini sudah surut dan aktivitas lalu lintas normal. Makanya kita terus pantau," kata dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/13/153540678/cerita-rahmat-15-jam-terjebak-macet-imbas-banjir-bangkalan-buka-puasa-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke