Salin Artikel

Diduga Depresi, Pria di Jember Berjalan di Rel hingga Tersambar Kereta Api

Kronologi kasus tersebut bermula saat SR berdiri di tengah rel dekat perlintasan. Kemudian, petugas rel sempat menarik korban karena berbahaya.

“Tadi sempat cekcok sama yang jaga perlintasan, sampai tarik-tarikan karena kereta sudah dekat,” kata Haris, salah seorang saksi di lokasi kejadian.

Menurut dia, karena korban tetap tak menghiraukan, akhirnya tertabrak kereta api.

Haris menduga korban memang mengalami depresi. Sebab, sebelum kecelakaan ia berbicara dengan penjaga pintu perlintasan namun tidak dapat dipahami.

“Korban ini sempat diajak ngobrol oleh penjaga pintu, tapi kayak gak nyambung gitu,” jelas dia.

Sementara itu Kapolsek Patrang, Iptu Suparman menambahkan kecelakaan itu bermula ketika kereta api melaju dari arah Jember ke Banyuwangi.

“Korban sudah diperingatkan oleh penjaga perlintasan. Namun peringatan tersebut tidak diindahkan sehingga korban langsung tersambar kereta,” tambah Suparman.

Menurut dia, korban diduga depresi akibat penyakit akut yang tak kunjung sembuh.

“Motif bunuh diri masih kami selidiki. Yang jelas, korban ini depresi dan memiliki riwayat penyakit berkepanjangan,” papar dia.

Dia menambahkan korban juga sempat mondar-mandir di lokasi kejadian beberapa hari yang lalu.

Selain itu, istri korban yang merupakan seorang calon anggota legislatif (caleg) juga telah berulang kali mengingatkan agar suaminya tidak melakukan hal yang aneh.

“Sebelum kejadian, korban ini sudah sering mondar-mandir seperti orang linglung di lokasi kejadian,” ungkap dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/13/151121478/diduga-depresi-pria-di-jember-berjalan-di-rel-hingga-tersambar-kereta-api

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke