Salin Artikel

Antrean Warga demi Dapat Pangan Murah Mengular 30 Meter di Lumajang

Saking banyaknya warga yang datang, panjang antrean dengan sistem satu banjar ini mencapai 30 meter.

Bukan tanpa alasan warga rela mengantre. Sebab, dalam gerakan pangan murah, Pemkab menjual bahan pokok seperti beras, bawang merah, telur, dan minyak goreng di bawah rata-rata harga pasar.

Harga beras medium dijual dengan harga Rp 10.200 per kilogram. Padahal di pasaran, beras medium dijual seharga Rp 14.000 per kilogram.

Telur yang biasanya dijual Rp 32.000 per kilogram dijua harga Rp 28.000 per kilogram.

Sulis (43), salah satu warga yang mengantre mengatakan, ia datang ke KWT sejak pukul 07.00 WIB. Padahal, acaranya baru dimulai pukul 08.30 WIB.

Menurut Sulis, sebelum gerakan pangan murah dibuka, sudah banyak warga yang mengantre.

Bahkan, warga yang lelah menunggu akhirnya menaruh sandal mereka berjajar ke belakang agar antrean tak diserobot.

"Tadi sebelum dibuka itu kita taruh sandal, karena capek berdiri, kalau ditinggal takut diserobot orang," kata Sulis.

Luluk, pengunjung lainnya mengatakan, rela antre panjang dan lama lantaran harga pangan yang dijual di gerakan pangan murah memiliki selisih cukup banyak dibandingkan dengan di pasaran Lumajang.

Ia mengaku, hendak membeli beras dan telur untuk stok selama bulan Ramadhan. Menurutnya, harga telur dan beras kini sangat mahal.

"Mau beli beras sama telur, kalau bisa beli banyak buat stok puasa. Kalau di pasar kan mahal, jadi mumpung ada ini beli yanh banyak," terang Luluk.

Meski pembelian beras sudah dibatasi satu orang hanya 10 kilogram, namun banyak yang mendapatkan lebih.

Bahkan, ada yang bolak-balik ke KWT demi bisa mengangkut beras. Modusnya, ada yang bertugas mengantre dan ada yang bagian membawa barang.

Sekali angkut, bahkan ada yang membawa 6-10 karung. Isi per karung beras yakni 5 kilogram.

Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengimbau warga untuk tertib dan hanya membeli dua karung atau 10 kilogram beras.

Tujuannya, agar semua warga yang saat ini mengeluhkan mahalnya harga beras kebagian.

"Ibu-ibu belinya dua (karung) saja ya, biar semua kebagian, semoga harga beras segera stabil ya," kata Indah kepada warga.

Dalam gerakan pangan murah yang digelar Pemkab, terdapat satu stan yang menjual beras premium.

Harganya, Rp 14.000 per kilogram. Jauh dibandingkan harga di pasar yang bisa mencapai Rp 16 - 17.000 per kilogram.

Harga yang cukup terjangkau ini ternyata merupakan daya tarik tersendiri bagi warga.

Uti (55), mengaku sengaja membeli beras premium untuk dibandingkan kualitasnya dengan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog.

Sebelumnya, Uti juga telah membeli beras SPHP sebanyak 2 karung. Menurutnya, apabila kualitas kedua beras ini terlampau jauh, ia akan memilih untuk tetap membeli beras premium.

"Mau bandingkan saja, takutnya yang itu (SPHP) jelek, kan untuk dikonsumsi mending ya yang bagus walaupun selisih harganya jauh," ujar Uti.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/08/152411878/antrean-warga-demi-dapat-pangan-murah-mengular-30-meter-di-lumajang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke