Salin Artikel

2 Tahun Tak Beroperasi, KA Mutiara Timur Aktif Lagi untuk Lebaran

Kereta Api Mutiara Timur akan kembali beroperasi mulai 30 Maret 2024 dengan menggunakan rangkaian kereta kelas ekonomi 80 tempat duduk.

KA Mutiara Timur pertama kali dijalankan pada 6 Maret 1972 atau tepat 52 tahun yang lalu dengan kelas pelayanan bisnis dan ekonomi.

Seiring meningkatnya minat pelanggan, pelayanannya dinaikkan menjadi kelas eksekutif dan bisnis.

Selain itu, pada tahun 2021 rutenya sempat diperpanjang sampai Yogyakarta. Namun karena kondisi saat itu masih pandemi Covid-19 dan ekonomi masih lesu, peminat KA Mutiara timur terus menurun dan akhirnya pada 31 Mei 2022 menjadi perjalanan terakhir KA ini.

“Setelah hampir 2 tahun berhenti beroperasi, KA Mutiara Timur yang merupakan salah satu kereta api tertua dan menjadi legenda bagi masyarakat di wilayah tapal kuda kembali beroperasi melayani masyarakat lintas Ketapang-Surabaya Pasar Turi PP,” kata Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (6/3/2024)

Menurut dia, KA Mutiara Timur sementara akan beroperasi di tanggal-tanggal tertentu.

Rinciannya, untuk keberangkatan Stasiun Ketapang berjalan tanggal 30-31 Maret dan 8-12 April dengan jadwal Stasiun Ketapang pukul 21.45 WIB dan tiba di Stasiun Surabaya Pasar Turi pukul 04.21 WIB.

Sedangkan keberangkatan Stasiun Surabaya Pasar Turi akan berjalan pada tanggal 31 Maret dan 9-13 April dengan jadwal Stasiun Surabaya Pasar Turi pukul 08.55 WIB dan tiba di Stasiun Ketapang pukul 15.45 WIB.

Dalam perjalanannya KA Mutiara Timur membawa tujuh kereta penumpang kelas ekonomi dan satu kereta makan yang dilengkapi pembangkit dengan total kapasitas yang tersedia sebanyak 528 tempat duduk.

Perjalanan kereta api yang menempuh jarak sejauh 312 kilometer tersebut tiketnya dijual mulai dari Rp 180.000.

“Hadirnya kembali KA Mutiara Timur yang bertepatan dengan momen Angkutan Lebaran 2024 diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat dari wilayah Daop 9 yang akan menuju Surabaya atau sebaliknya dan belum kebagian tiket, bisa menggunakan kereta api ini,” kata Cahyo.

Sampai hari ini 6 Maret 2024, yang telah dibuka pemesanan tiket untuk keberangkatan 20 April 2024 atau bertepatan dengan H+9 lebaran, total tiket yang telah dipesan dari H-10 sampai H+9 lebaran untuk keberangkatan dari Daop 9 Jember sebanyak 46.625, jumlah ini masih akan terus bertambah seiring pemesanan tiket yang masih terus dilakukan oleh para pelanggan.

“KAI mengimbau bagi pelanggan yang akan bepergian untuk mudik ataupun balik pada saat lebaran dengan menggunakan kereta api, untuk merencanakan perjalanannya jauh-jauh hari selagi tiket masih cukup tersedia. Dengan perencanaan perjalanan yang baik, akan menjadikan perjalanan mudik dengan kereta api menjadi semakin nyaman dan menyenangkan,” pungkas Cahyo.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/06/144422378/2-tahun-tak-beroperasi-ka-mutiara-timur-aktif-lagi-untuk-lebaran

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com