Menjelang Bulan Ramadhan, Harga Telur di Situbondo Naik

SITUBONDO, KOMPAS.com - Menjelang Bulan Ramadhan 1445 Hijriah, beberapa kebutuhan pokok di pasar tradisional Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mengalami kenaikan. Salah satunya harga telur yang tembus Rp 32.000 per kilogram.

Abdurahman (35), pedagang di Pasar Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, menyatakan harga telur terus mengalami kenaikan. Harga awal Rp 26.000 namun sekarang merangkak naik menjadi Rp 32.000 per kilogram.

"Harga telur naik, minggu kemarin masih Rp 26.000 namun sekarang telah Rp 32.000," katanya, Selasa (5/3/2024).

Dia juga menyatakan, untuk harga grosir sebenarnya hanya mencapai Rp 29.000. Harga Rp 32.000 itu adalah harga pasaran yang disepakati untuk dijual di pasar tradisional.

"Kulakannya Rp 29.600 per kilogram, saya ini kulakan dan ke sini butuh bensin, belum lagi kalau ada telur yang pecah," katanya.

Menurutnya, kenaikan harga telur akibat melonjaknya permintaan untuk menyambut Bulan Ramadhan. Masyarakat banyak menggunakan telur untuk kegiatan tradisional untuk pembuatan masakan kue.

"Menjelang puasa memang naik karena banyak warga yang membutuhkan untuk buat kue dan yang lain," ucapnya.

Kenaikan tersebut juga tercatat di website resmi Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Timur. Untuk harga telur ras mencapai Rp 31.000 per kilogram dan harga telur kampung Rp 36.000 per kilogram pada Selasa (5/3/2024).

"Menjelang puasa harga telur lumrah naik karena banyak orang selametan (syukuran)," ucap Guan (40), salah satu distributor telur di Pasar Mimbaan Situbondo, Selasa.

Guan juga menyatakan, kenaikan harga telur sudah biasa terjadi setiap tahun. Peristiwa tersebut selalu berulang ketika ada momen besar seperti Bulan Ramadhan 2024. Namun setelah itu akan mengalami penurunan ke harga normal.

"Minggu pertama puasa harga telur kemungkinan kembali normal, bisa-bisa harganya menyentuh Rp 25.000 seperti semula," katanya.