Salin Artikel

Rekapitulasi Suara di Banyuwangi Ricuh, Saksi Minta Ditunda

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Suasana rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu 2024 tingkat Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memanas pada Sabtu (2/3/2024) dini hari.

Para saksi lintas partai dari daerah pemilihan (dapil) 2 menyampaikan protes kepada Komisioner KPU dan Bawaslu Banyuwangi yang akan melanjutkan proses rekapitulasi padahal waktu sudah masuk dini hari.

Sesuai tata tertib yang telah disepakati bersama, batas waktu pelaksanaan rekapitulasi suara sampai pukul 00.00 WIB.

Selain itu, para saksi lintas partai itu mengaku sudah kelelahan dan meminta rekapitulasi penghitungan suara dilanjutkan pada Sabtu (2/3/2024) pagi.

"Tolong hentikan, jangan dipaksakan. Saya sudah capek," teriak salah satu saksi partai saat rekapitulasi.

Kericuhan tersebut terjadi saat proses rekapitulasi suara dapil 2 dari Kecamatan Rogojampi. Sedangkan Kecamatan Blimbingsari dan Srono sudah selesai.

Arena rekapitulasi suara di Ballroom El-Hotel itu pun semakin memanas saat salah satu Komisioner KPU Banyuwangi memberikan statemen yang dinilai provokatif.

"Bahasa-bahasa seperti itu tolong jangan dikeluarkan. Bahasa seperti itu bahasa provokatif, tidak selayaknya diucapkan oleh komisioner,” ucap saksi dari Partai Gerindra, Amrullah.

Sejumlah saksi partai lain bahkan walk out dari arena rekapitulasi perhitungan suara karena emosi.

"Sudah keluar saya izin dulu capek, enggak selesai-selesai," kata saksi dari Partai Kebangkitan Nusantara.

Proses rekapitulasi suara berlangsung lama karena ada selisih dalam penghitungan jumlah suara dari PPK, Panwascam Kecamatan Rogojampi dan saksi partai.

Data yang disampaikan tidak sama dan perbaikan berkali-kali. Sehingga yang seharusnya jadwalnya tepat waktu menjadi mundur.

Perdebatan tersebut berakhir setelah KPU Banyuwangi memutuskan pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 Kecamatan Rogojampi ditunda.

"Kami putuskan bahwa penghitungan Kecamatan Rogojampi ditunda Sabtu 2 Maret 2024," kata Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Banyuwangi, Dian Mardiyanto.

Dalam kesempatan itu, Dian menyampaikan kepada PPK, Panwascam Rogojampi dan para saksi partai untuk menyiapkan data.

Sesuai jadwal, pada Jumat (1/3/2024) merupakan rekapitulasi terakhir untuk dua dapil saja, yakni dapil 2 dan dapil 1.

Dapil 2 meliputi Kecamatan Srono, Rogojampi dan Blimbingsari. Sedangkan dapil 1 meliputi Kecamatan Kabat, Glagah dan Banyuwangi.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/02/125851878/rekapitulasi-suara-di-banyuwangi-ricuh-saksi-minta-ditunda

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com