Salin Artikel

Tangis Keluarga Santri asal Banyuwangi Korban Penganiayaan Pecah Saat Berkunjung ke Kediri

Suryanto mengaku sangat sedih dengan kepergian almarhum yang cukup tragis itu. Apalagi bocah tersebut sudah dianggapnya anak sendiri.

"Saya selaku keluarga, pakde sangat sedih. Sangat terpukul sekali. Semua keluarga juga sedih,” ujar Suryanto kepada para awak media.

Dia menyesalkan sikap teman-teman sesama santri yang tega menghajar BBM hingga meninggal dunia.

Perilaku tersebut menurutnya sudah sangat keterlaluan. Padahal seharusnya ada cara lain untuk mengatasinya.

Dirinya mengaku tidak bisa membayangkan dampak yang dirasakan korban atas perilaku kasar tersebut.

“Saya gak bisa bayangkan itu kayak apa sakitnya,” ujarnya sambil terisak tangis.

Namun semua sudah terjadi dan merupakan sesuatu yang harus dijalani. Pihaknya juga menyerahkan sepenuhnya perkara ini kepada pihak kepolisian untuk menuntaskannya.

“Namun apalah daya harus dijalani. Dan hukum biarlah tetap berjalan,” lanjutnya.

Momentum ini menurutnya harus bisa menjadi evaluasi. Tidak hanya bagi kalangan keluarganya tetapi juga kepada pihak pesantren.

Diharapkan pesantren bisa lebih perhatian lagi terhadap para santrinya.

“Pondok juga harus introspeksi pula. Harus lebih perhatian kepada santrinya. Santri yang ada harus dirawat,” pungkasnya.

Adapun perkembangan penyidikan kasusnya, pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kediri Kota Ajun Komisaris Polisi ( AKP) Nova Indra Pratama mengatakan, sejauh ini sudah ada tujuh orang yang dimintai keterangannya namun belum ada penambahan tersangka.

“Tersangka masih tetap sama (4 orang). Saksi 7 orang yang diperiksa,” ujar AKP Nova melalui pesan elektroniknya, Selasa.

Sebelumnya diberitakan, BBM merupakan santri di pesantren Al Hanifiyah Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dipulangkan ke orang tuanya di Kabupaten Banyuwangi dalam keadaan meninggal dunia.

Mulanya kematiannya dikabarkan akibat terpeleset di kamar mandi. Namun pihak keluarga yang curiga lalu menuntut keadilan sehingga membuat laporan ke polisi.

Dari penyelidikan polisi terungkap penyebab kematiannya karena korban pengeroyokan. Atas kasus itu polisi telah menetapkan 4 orang tersangka.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/27/212625778/tangis-keluarga-santri-asal-banyuwangi-korban-penganiayaan-pecah-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke