Salin Artikel

Gunung Semeru Letuskan Kolom Abu Setinggi 1.000 Meter

LUMAJANG, KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Selasa (27/2/2024).

Erupsi berupa letusan asap terjadi pada pukul 16.08 WIB. Kolom abu teramati meluncur dari atas kawah setinggi 1.000 meter.

Petugas Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru Sigit Rian Alfian mengatakan, kekuatan erupsi terekam seismograf 22 milimeter dengan durasi 107 detik.

Sedangkan, kolom abu yang diluncurkan Gunung Semeru terpantau berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru, Selasa pukul 16:08 WIB. Tinggi kolom letusan teramati 1.000 meter di atas puncak," kata Sigit di Lumajang.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat," lanjutnya.

Dikutip dari Magma Indonesia, pada Selasa (27/2/2024) dilaporkan terjadi tiga  kali erupsi yakni pukul 05.56 WIB, 08.04 WIB, dan 16.08 WIB.

Pukul 05.56 WIB, kolom abu yang dikeluarkan Gunung Semeru setinggi 300 meter. Pukul 08.04 WIB, ketinggian kolom abu mencapai 600 meter.

Secara kegempaan, sampai pukul 12.00 WIB, Gunung Semeru tercatat mengalami 34 kali gempa letusan.

Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, meski beberapa kali mengalami erupsi, kondisi Gunung Semeru sampai saat ini masih normal.

Beberapa kali erupsi dan guguran yang terjadi juga tidak menimbulkan dampak langsung bagi masyarakat.

"Kondisi Gunung Semeru masih normal, statusnya tetap pada level III. Memang beberapa kali erupsi tapi masih ada di radius aman dari pemukiman warga," kata Patria.

Meski begitu, Patria mengimbau, warga tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berisiko terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Selain itu, kata Patria, dalam radius 5 kilometer dari kawah Gunung Api Semeru agar tidak dilakukan aktivitas karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.

"Waspadai risiko awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," imbaunya.

Khusus para penambang pasir di aliran sungai yang berhulu ke Gunung Semeru, Patria meminta agar para penambang segera beranjak dari sungai apabila cuaca sudah mendung.

Sebab, risiko banjir lahar hujan Gunung Semeru bisa terjadi kapan saja baik dengan intensitas kecil maupun besar.

"Bagi para penambang agar segera menepi jika cuaca mulai mendung, terlebih jika sirine sudah berbunyi untuk segera meninggalkan aliran sungai," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/27/185405678/gunung-semeru-letuskan-kolom-abu-setinggi-1000-meter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke