Salin Artikel

Belasan Sapi di Lumajang Mati Mendadak, Penyebabnya Masih Diselidiki

Informasi yang dihimpun Kompas.com, terdapat 9 ekor sapi yang mati di Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso dan 5 ekor sapi di Desa Banyuputih Lor, Kecamatan Randuagung.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Hairil Diani mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait ternak yang dilaporkan mati mendadak.

Saat ini, dua sampel darah sapi mati telah dikirimkan ke Laboratorium untuk dicek penyakit apa yang menyebabkan kematian terhadap ternak milik warga.

"Kita masih selidiki ya, ada dua sampel darah dari Jenggrong yang kita kirim ke Surabaya untuk dicek, kita masih menunggu hasilnya," kata Hairil di Lumajang, Selasa (27/2/2024).

Dugaan sementara, sapi-sapi yang mati itu terkena penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau yang lebih dikenal dengan penyakit ngorok.

"Kalau dugaannya penyakit ngorok, biasanya sapi itu panas, ngiler terus ambruk dan langsung mati, tapi kita masih menunggu hasil labnya," ujar Hairil.

Sebagai informasi, saat ini terdapat 138 ekor sapi di Lumajang yang terinfeksi Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit lato-lato.

Namun, dalam kasus ini, belum ditemukan sapi milik warga yang mati.

"Kita tunggu hasil labnya saja agar penanganannya bisa tepat, mohon bersabar," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/27/123230578/belasan-sapi-di-lumajang-mati-mendadak-penyebabnya-masih-diselidiki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke