Salin Artikel

KPU Jember Temukan Dugaan Penggelembungan Suara Caleg DPR RI

Dugaan penggelembungan suara antara lain berada di Desa Jamintoro, Yosorati dan Jatiroto dan terjadi pada Caleg DPR RI dari Partai Golkar nomor empat di Dapil IV Jember-Lumajang.

Dua anggota komisioner KPU Jember Ahmad Hanafi dan Ahmad Susanto meninjau langsung lokasi tempat rekapitulasi tingkat kecamatan tersebut.

“Awalnya kami menerima informasi adanya ketidaksesuaian antara hasil rekap di PPK, D-hasil namanya, dengan rekap C hasil plano di beberapa TPS di sejumlah desa Kecamatan Sumberbaru,” kata Hanafi pada Kompas.com, Minggu (25/2/2024).

Dokumen D-hasil merupakan hasil rekapitulasi tingkat PPK atau kecamatan. Sedangkan C-Hasil adalah data perolehan suara di TPS dalam bentuk Plano.

Menurut dia, ada beberapa TPS di Desa Jamintoro, Yosorati dan lainnya yang mengalami perubahan suara.

Setelah itu, KPU mendatangi kecamatan dan melakukan klarifikasi terkait adanya dugaan pelanggaran tersebut. Hanafi dan Ahmad Susanto menemukan adanya dugaan penggelumbungan suara saat tiba di sana.

Ada tiga desa yang ditemukan ketidaksesuain antara D-hasil dengan C-Hasil. Yakni di Desa Jatiroto, Desa Yosorati, dan Desa Jamintoro.

“Dari sampling di Desa Jamintoro, dan Desa Jatiroto, kita temukan adanya dugaan penggelembungan suara untuk Caleg DPR RI Partai Golkar nomor 4,” tutur dia.

Dia mengatakan dugaan penggelumbugan suara itu cukup masif dengan jumlah yang cukup besar. Seperti yang awalnya Caleg nomor 4 tersebut tidak meraih suara sama sekali, namun diduga angkanya diubah sampai mencapai puluhan suara.

Dia mencontohkan dugaan penggelumbungan suara itu ditemukan di di TPS 2 Desa Jamintoro. Kemudian TPS 4 dan TPS 18 Desa Jatiroto.

“Temuan kami dari salah satu TPS hanya sebagai sampling saja, intinya penggelembungan lumayan besar angkanya,” papar dia.

Untuk itu, pihaknya bersama tim dari KPU Jember akan melaporkan temuan tersebut pada Bawaslu Jember.

Harapannya, agar ada tindakan penegakan hukum bagi pihak yang melakukan kecurangan. “Kami akan melaporkan hal ini pada Bawaslu Jember,” pungkas dia.

Sementara itu, ketua tim pemenangan Caleg DPR RI dari Partai Golkar nomor urut 1 M Nur Purnamasidi mengaku keberatan dengan adanya dugaan penggelembungan suara tersebut. Sebab sangat merugikan dirinya.

Menurut dia, dugaan penggelembungan suara itu tidak hanya terjadi di Kabupaten Jember, tapi sebelumnya juga terjadi di Kabupaten Lumajang.

“Ada indikasi penggelumbungan suara Caleg DPR RI nomor urut 4 dari partai Golkar,” ucap dia.

Dia mengaku berdasarkan data yang diperoleh oleh saksi timnya, terdapat peningkatan suara yang signifikan pada Caleg nomor urut 4 tersebut.

“Ada 9.229 suara yang masuk (bertambah), ketika kami kroscek data di lapangan dan beberapa TPS yang ada di Sumberbaru, memang terjadi penambahan suara,” jelas dia.

Ali mencontohkan di TPS 01 Desa Jamintoro, Caleg nomor 4 itu tidak memperoleh suara sama sekali. Namun dalam rekapitulasi di kecamatan, berubah menjadi 12 suara.

Ia mengingatkan agar para penyelenggara Pemilu untuk berhati-hati dalam proses rekapitulasi tersebut. Sebab adan ancaman pidana bagi yang mengubah data suara.

“Jangan bermain-main dengan suara, kami akan mengawasi proses ini,” pungkas dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/26/045903278/kpu-jember-temukan-dugaan-penggelembungan-suara-caleg-dpr-ri

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com