Salin Artikel

Museum Keraton Sumenep di Sumenep: Sejarah, Daya Tarik, dan Jam Buka

KOMPAS.com - Museum Keraton Sumenep terletak di Jalan Dr Soetomo No 6, Lingkungan Delama, Pajagalan, Kecamatan Sumenep, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.

Museum Keraton Sumenep merupakan salah satu destinasi wisata yang menyimpan sejarah Kabupaten Sumenep.

Pengunjung kebanyakan datang dari bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Ada juga wisatawan yang datang dari Pulau Madura yang kebetulan sedang bertandang atau mudik di pulau tersebut.

Museum Keraton Sumenep

Sejarah Museum Keraton Sumenep

Museum Keraton Sumenep menempati bangunan di dalam kompleks Keraton Sumenep.

Keraton Sumenep atau Keraton Panembahan Sumolo dibangun pada tahun 1762, pada masa pemerintahan Panembahan Sumolo I atau Tumenggung Arya Nata Kusuma.

Arsitek Keraton Sumenep berkebangsaan Cina yang bernama Louw Phia Ngo. Dia memadukan gaya arsitektur Eropa, Islam, Cina, dan Jawa.

Museum Keraton Sumenep berada di bawah kepemilikan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sumenep.

Pengelolaan museum dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Keraton Sumenep.

Daya Tarik Museum Keraton Sumenep

Museum Keraton Sumenep memiliki lima kompleks bangunan yang terdiri dari empat bangunan keraton dan satu Pemandian Putri Taman Sare.

Pengunjung biasanya akan memulai kunjungan dari museum yang terdapat di sebelah selatan.

Pada bagian tersebut, ada daftar nama-nama Raja dan Bupati Semenep, mulai dari masa kepemimpinan Arya Wiraradja atau Banyak Wedi dari tahun 1269-1292.

Raja selanjutnya pada masa kepemimpinan Pangeran Djokotole, Tumenggung Tirtonegoro atau Bindara Saod dari tahun 1750-11762, hingga bupati saat ini.

Terakhir, pengunjung akan diarahkan ke Taman Sare. Taman sebagai sebagai tempat pemandian Potre Koning.

Biasaya, pengunjung akan mencuci muka di Taman Sare tersebut. Air yang terdapat di kolam  dipercaya dapat membuat awet muda dan cara mudah untuk mendapat jodoh.

Namun tidak semua bangunan boleh dikunjungi oleh wisatawan. Bangunan yang merupakan tempat tidur raja dibiarkan tertutup.

Pengunjung hanya dapat melihat dari luar dengan mengintip dari jendela kaca.

Museum Keraton Sumenep juga menyimpan peninggalan-peninggalan raja zaman dahulu. Ada beberapa koleksi Museum Keraton Sumenep, antara lain:

  • Kereta Kebesaran Arya Wiraradja

Kereta Kebesaran Arya Wiraradja berusia kurang lebih 1.000 tahun.

Arya Wiraradja memimpin Sumenep pada akhir pemerintahan Kerajaan Singasari dan membantu pembentukan Kerajaan Majapahit.

  • Peninggalan Sultan Abd Rachman

Kebanyakan Museum Keraton Sumenep menyimpan peninggalan Sultan Abd Rachman, cucu Bindara Saod yang memimpin pada abad ke-18 mulai tahun 1811-1854.

Beberapa peninggalannya antara lain berupa Al Quran, yang ditulis dalam semalam oleh Sultan Abd Rachman dan kereta kuda hadiah dari Kerajaan Inggris.

Jam Buka Museum Keraton Sumenep

Museum Keraton Sumenep mulai buka pada pukul 07.00-16.00 WIB setiap hari Senin hingga Kamis. 

Adapun pada hari Jumat hingga Minggu, museum buka mulai pukul 08.00-15.00 WIB. 

Hari libur nasional, museum tutup. 

Harga Tiket Masuk Museum Keraton Sumenep

Bagi pengunjunng yang ingin menikmati koleksi Museum Keraton Sumenep akan dikenakan biaya sebesar Rp 5.000.

Rute Museum Keraton Sumenep

Jarak tempuh Museum Keraton Sumenep dari pusat Kabupaten Sumenep sekitar 17,8 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 34 menit.

Perjalanan akan melalui Jalan Raya Manding-Batuputih, Jalan Raya Manding, Jalan Saluran Air, Jalan Veteran, dan Jalan Soetomo.

Penulis: Andi Hartik

Sumber:

travel.kompas.com

museum.kemdikbud.go.id

Instagram @museum_sumenep

Google Maps

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/23/215728378/museum-keraton-sumenep-di-sumenep-sejarah-daya-tarik-dan-jam-buka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke