Salin Artikel

Caleg DPR RI dari Golkar Ini Protes Suaranya Digeser ke Calon Lain

Tenaga ahli caleg Muhammad Nur Purnamasidi, Wijayanti, mengatakan, timnya telah menemukan dugaan pergeseran suara di 3 kecamatan yang ada di Lumajang, yakni Kecamatan Gucialit, Kecamatan Tempeh, dan Kecamatan Sumbersuko.

Menurut Wijayanti, pergeseran suara itu dilakukan secara masif di hampir seluruh TPS yang ada di 3 kecamatan tersebut.

Modusnya, mengurangi suara partai hingga suara caleg, lalu dipindahkan ke caleg lain yang berada dalam satu partai.

Jumlahnya pun bervariasi. Di Kecamatan Gucialit, kata Wijayanti, terjadi pergeseran 230 suara. Kecamatan Sumbersuko 192 suara, dan Kecamatan Tempeh 251 suara.

"Kita temukan ada pergeseran suara di 3 kecamatan, kalau dilihat modelnya seperti ini arahnya pergeseran ini muaranya ke satu caleg saja, jangan-jangan ini sengaja," kata Wijayanti di kantor Bawaslu Lumajang, Jumat (23/2/2024).

Wijayanti pun melaporkan temuan tersebut ke Bawaslu Lumajang.

Wijayanti menuturkan, dua kecamatan yakni Tempeh dan Gucialit sudah dilakukan penghitungan ulang dan suaranya dikembalikan sebagaimana mestinya.

Namun, Kecamatan Sumbersuko, tidak dilakukan penghitungan suara ulang.

"Kenapa Kecamatan Sumbersuko tidak bisa dilakukan penghitungan ulang seperti di Gucialit dan Tempeh, kita maunya di Sumbersuko juga dilakukan penghitungan ulang dan suaranya dikembalikan seperti aslinya," tegas Wijayanti.

Tanggapan KPU Lumajang

Ketua KPU Lumajang Yuyun Baharita membenarkan adanya keluhan dari tim caleg petahana Partai Golkar ini.

Yuyun menyebut, ia telah memerintahkan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk mengecek ulang rekapan suara sebelum disetorkan ke KPU Kabupaten Lumajang.

"Saya perintahkan kepada teman-teman penyelenggara tingkat PPK untuk cek lagi sebelum disetorkan ke KPU kabupaten," kata Yuyun.

Perihal temuan di Kecamatan Gucialit, Yuyun menyebut, hal itu bisa terjadi lantaran faktor kelelahan yang dialami panitia pemilihan. Mengingat, proses pemilu berlangsung cukup panjang.

"Kami nggak mau berspekulasi, sejauh ini kami menangkapnya faktor kecapekan sehingga terjadi hal demikian, tapi prinsip sudah dikembalikan, sudah disesuaikan dengan data yang sebenarnya," tandasnya.

Kata Bawaslu Lumajang

Ketua Bawaslu Lumajang Lutfiati mengatakan, pihaknya telah memberikan rekomendasi kepada KPU untuk melakukan rekapitulasi ulang di Kecamatan Sumbersuko.

"Kita dapat laporan ada 3 kecamatan yang disinyalir mengalami pergeseran suara. Yang dua kecamatan kan sudah diselesaikan ya, tinggal 1 ini kita rekomendasikan untuk dilakukan rekapitulasi ulang," kata Lutfi di kantor Bawaslu Lumajang.

Selain Itu, Lutfi merekomendasikan KPU Lumajang untuk memberikan pembinaan anggota PPK.

Lutfi menyebut, apabila ditemukan unsur kesengajaan dalam dugaan pergeseran suara, pelaku bisa dikenai sankis pidana.

"Kita rekomendasikan agar KPU memberikan pembinaan terhadap panitia ad-hoc. Kalau ditemukan unsur kesengajaan bisa pidana, tapi kita masih akan melakukan pendalaman," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/23/194922978/caleg-dpr-ri-dari-golkar-ini-protes-suaranya-digeser-ke-calon-lain

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com