Salin Artikel

Penjelasan PLN soal Listrik Padam saat Penghitungan Suara di Banyuwangi

Akibatnya, para petugas penyelenggara pemilu terpaksa menghentikan penghitungan suara demi keamanan dan ketertiban bersama.

Asisten Manajer Jaringan PLN UP3 Banyuwangi, Vandy Faizal Putra, membenarkan adanya pemadaman di sejumlah tempat penghitungan suara.

"Ada dua tempat di kantor Kecamatan Sempu dan Kecamatan Songgon," kata Vandy kepada Kompas.com, Rabu (21/2/2024).

Menurut Vandy, penyebab pemadaman di Kecamatan Sempu karena ada perbaikan kabel saluran udara tegangan rendah yang putus.

"Ternyata setelah ditelusuri ada perbaikan kabel saluran udara tegangan rendah kami yang putus, sehingga mau tidak mau harus padam," ujar Vandy.

Perbaikan jaringan tersebut memakan cukup waktu. Terlebih mobil SUTR PLN tidak bisa manuver jalur.

Sementara untuk di Kecamatan Songgon, penyebab pemadaman masih ditelusuri.

"Mulai kemarin sampai hari ini masih kami coba telusuri dan masih belum tahu apa penyebabnya," ungkapnya.

"Karena memang banyak pohon ya di sana, apalagi kondisi cuaca tidak menentu. Mulai kemarin hujan, sehingga kami lakukan penelusuran," imbuh Vandy.

Vandy menjelaskan, untuk penghitungan suara pemilu pihaknya siap standby on call. Jika dibutuhkan sewaktu-waktu petugas akan langsung meluncur ke lokasi.

"Dan di masing-masing unit PLN di 5 tempat ini sudah mempunyai kontak person PPK atau Panwaslu," terang Vandy.

Meski begitu, soal keandalan pengamanan pasokan listrik, PLN tidak bisa memastikan jika kemudian penyebabnya karena bencana alam.

"Terkecuali jika terjadi bencana alam yang sifatnya dadakan, maka kami tidak prediksi," jelas Vandy.

Vandy memastikan keandalan keamanan pasokan listrik ke seluruh kawasan terkait pelaksanaan Pemilu.

"Kami juga sudah kooordinasi dengan KPU dan Bawaslu Banyuwangi terkait kepastian keandalan listrik," ungkap Vandy.

Menurut Vandy, tim teknik PLN juga sudah menyiapkan genset dan UPS (Uniterruptable Power Supply) yang digunakan sebagai cadangan pasokan listrik.

"Personel kami siap 24 jam jika terjadi gangguan listrik selama pelaksanaan Pemilu," terang Vandy.

Kantor KPU Banyuwangi juga didukung dengan UPS 30 kVA yang dipasok dari Penyulang Mendut backup Penyulang Giri.

Sementara di kantor Bawaslu, PLN menyediakan genset 8.5 kVA dan UPS 10 kVA dengan suplai utama dari Penyulang Bulog backup Penyulang Blambangan.

"Ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi penyelenggara Pemilu di Banyuwangi,” tandas Vandy.

Sebelumnya, sejumlah kantor kecamatan yang menjadi lokasi penghitungan suara mengalami pemadaman listrik.

Alhasil, lokasi penghitungan suara itu gelap gulita dan mengalami kendala. Bahkan proses penghitungan sempat dihentikan sementara sampai setengah jam.

Tempat penghitungan suara yang mati listrik itu berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Songgon dan Kecamatan Sempu.

Menurut keterangan, dua kecamatan tersebut mengalami pemadaman listrik pada rentan waktu yang berbeda.

Kecamatan Songgon terjadi sekitar pukul 19.39 WIB. Sedangkan di Kecamatan Sempu, pemadaman sekitar pukul 20.48 WIB.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/22/075626578/penjelasan-pln-soal-listrik-padam-saat-penghitungan-suara-di-banyuwangi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke