Salin Artikel

Penghitungan Suara di Banyuwangi Sempat Terhenti karena Listrik Padam

Sejumlah kantor kecamatan yang menjadi lokasi penghitungan suara, dilaporkan mengalami pemadaman listrik. Alhasil, lokasi penghitungan suara itu gelap gulita.

Informasi sementara, tempat penghitungan suara yang listriknya mati berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Songgon dan Kecamatan Sempu.

Menurut keterangan, dua kecamatan tersebut mengalami pemadaman listrik pada rentang waktu yang berbeda.

Kecamatan Songgon terjadi sekitar pukul 19.39 WIB sedangkan di Kecamatan Sempu, pemadaman sekitar pukul 20.48 WIB.

"Iya benar sempat mengalami mati listrik. Kami langsung koordinasi dengan kabupaten tadi," kata Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Songgon, Tri Sastra Yuwana kepada Kompas.com, Selasa (20/2/2024).

Sastra mengatakan, pemadaman itu sempat membuat petugas panik. Bahkan penghitungan suara sempat dihentikan karena tidak ada penerangan.

"Demi keamanan, kami sempat berhenti tadi. Para saksi partai tadi juga sepakat," terang Sastra.

Namun suasana kembali normal saat listrik kembali menyala. Petugas kemudian melanjutkan penghitungan suara.

"Durasi waktunya sebentar, sekitar 5 menitan. Sempat panik tadi," ungkap Sastra.

Dia menjelaskan, pemadaman tersebut terjadi saat penghitungan suara DPR RI dari Desa Sumberbulu, dan DPRD Provinsi dari Desa Sumberarum.

"Karena kita pakai dua panel. Jadi pas pemadaman ada dua desa yang kami proses hitung tadi," ujarnya.

Sastra juga tak menyangka di tengah proses rekapitulasi suara, terjadi pemadaman listrik. Pihaknya juga tidak mengetahui apa penyebabnya.

"Kita sempat kaget sama PLN kok bisa mati. Alhamdulillah, pas kita siapkan mesin genset itu terus nyala," tandas Sastra.

Sementara itu Ketua PPK Sempu, Gilang Candra Setiawan mengaku, pemadaman di wilayahnya terjadi cukup lama, sekitar setengah jam.

"Sekitar 30 menit padam. Katanya ada trafo listrik yang korslet, tapi belum tahu juga penyebab pastinya," kata Gilang.

Sama seperti di Kecamatan Songgon, di Sempu penghitungan suara sempat terjeda karena listrik mati.

"Kita sudah siapkan genset sebelumnya. Khawatir ada pemadaman, ternyata benar," ungkap Gilang.

Menurutnya, pemberhentian penghitungan tadi karena petugas tengah menyalakan mesin genset.

"Jadi setelah genset hidup kita lanjutkan lagi, gak nunggu lampu hidup. Bisa lama kalau nunggu," ujar Gilang.

Dia menjelaskan, saat pemadaman tersebut, para petugas sedang melakukan penghitungan suara DPRD Provinsi dari dua desa, yakni Desa Tegalarum dan Desa Gendoh.

"Tapi semuanya kembali berjalan lancar, meski sempat ada hambatan," ujar Gilang.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/20/220527878/penghitungan-suara-di-banyuwangi-sempat-terhenti-karena-listrik-padam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke