Salin Artikel

Video Viral, Pengemudi Sepeda Motor Emosi dan Pukul Spion Mobil dengan Batu

Terlihat dalam video tersebut, seorang pria menggunakan sepeda motor matik berhenti di samping kaca pengemudi mobil sambil memegang batu dengan tangan kiri.

Kemudian, pengendara sepeda motor tersebut berteriak meminta pengemudi mobil turun. Tidak berselang lama, pengendara itu memukulkan batu yang dipegangnya ke bagian spion mobil dan langsung kabur.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Gajayana Kecamatan Lowokwaru pada Minggu (18/2/2024) siang. Seorang warga sekitar, Agus mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.41 WIB.

"Kondisi saat itu semua kendaraan berjalan pelan karena padat. Kemudian, pengendara motor itu lewat di tengah dan berhenti ke salah satu mobil," kata Agus pada Selasa (20/2/2024).

Selanjutnya, pengendara sepeda motor itu langsung memukulkan batu yang dibawanya ke bagian spion pintu pengemudi. Kemudian, pengendara sepeda motor kabur dengan tetap membawa batunya.

"Penyebabnya kurang tahu karena apa. Mungkin karena macet atau sebab lainnya, bisa jadi," tambahnya.

Sementara itu Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anton Widodo mengatakan, pengemudi mobil diketahui bernama Andika (30), yakni warga Desa Purworejo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.

Pengemudi mobil sudah datang ke Polsek Lowokwaru untuk melaporkan kejadian tersebut, Senin (19/2/2024).

"Setelah menerima laporan, kami langsung melakukan penelusuran dan menemukan identitas pengendara sepeda motor itu, bernama Farit (43), warga Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun Kota Malang," katanya.

Setelah itu, pengendara motor tersebut dibawa ke Polsek Lowokwaru untuk dimintai keterangan.

"Kemarin siang, yang bersangkutan (Farit) datang ke Polsek Lowokwaru untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait peristiwa yang viral di media sosial itu," katanya.

Diketahui, penyebab peristiwa tersebut yaitu berawal dari senggolan kendaraan.

Saat itu, pengendara sepeda motor Honda Beat berwarna merah dengan nopol N 6250 CN, tiba-tiba memotong jalan di depan mobil tersebut.

Pengemudi mobil kaget dan tidak sengaja menyenggol motor pelaku. Senggolan itu membuat pelaku emosi dan turun dari sepeda motornya kemudian menghampiri pintu kemudi mobil.

Lalu, pelaku memaki-maki pengemudi mobil dan meminta berhenti. Sedangkan kondisi jalan saat itu ramai serta padat sehingga pengemudi mobil tetap berjalan pelan sambil mencari tempat untuk bisa memarkirkan mobilnya.

"Kondisi itu membuat pengendara sepeda motor emosi, lalu memukul bagian kaca mobil dengan tangan. Selanjutnya, pelaku mengambil batu lalu memukul spion mobil korban dan langsung melarikan diri," katanya.

Akibat kejadian tersebut, bagian spion mobil mengalami lecet. Meski begitu, tidak mengalami kerusakan berarti.

"Pengendara sepeda motor tidak kami tahan. Langkah selanjutnya, kami akan segera memediasi dan mempertemukan kedua belah pihak," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/20/161401378/video-viral-pengemudi-sepeda-motor-emosi-dan-pukul-spion-mobil-dengan-batu

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com