Salin Artikel

Selisih 4.000, Jumlah Penerima Bansos Beras di Lumajang Lebih Banyak dari Penduduk Miskin

Agus menyebut, selisih datanya mencapai 4.000 penerima. Jumlah penduduk miskin di Lumajang, kata Agus hanya 93.820 orang. Namun, kuota penerima bansos mencapai 97.513.

"Bantuan yang dari Bulog ini jumlahnya 97 ribu, sedangkan warga miskin kita ada 93 ribu, artinya ada space sekitar empat ribuan," kata Agus di Lumajang, Senin (19/2/2024).

Sebagai informasi, pemerintah pusat menyalurkan bantuan beras sebanyak 10 kilogram kepada penduduk miskin di seluruh Indonesia setiap bulan.

Bantuan itu diambil dari cadangan beras pemerintah dan akan berlangsung sampai Juni 2024.

Agus menjelaskan, perbedaan data itu lantaran pemerintah pusat mengacu pada data dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Data Kemenko PMK, kata Agus, diambil dari data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Sedangkan, data penduduk miskin di Lumajang diambil dari data program penurunan kemiskinan yang dilakukan pemerintah.

"Perbedaan data ini karena memang sumber datanya berbeda. Pemerintah pusat ambil dari BKKBN, sedangkan data yang di Lumajang ini dari survei program penurunan kemiskinan," jelasnya.

Agus berharap, selisih yang cukup besar pada jumlah bantuan beras dari pemerintah pusat bisa membantu menurunkan harga beras di Lumajang yang telah melambung tinggi.

Diketahui, harga beras di pasaran Lumajang pada Sabtu (17/2/2024) mencapai Rp 17.000 per kilogram.

"Kita harapkan selisih yang besar ini bisa membantu menurunkan harga beras yang memang naik," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/19/165450478/selisih-4000-jumlah-penerima-bansos-beras-di-lumajang-lebih-banyak-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke