Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anton Widodo mengatakan, keenam korban alami luka bakar di wajah, tangan dan kaki.
"Korban ada 6 orang, dan seluruhnya merupakan pegawai warung. Korban mengalami luka bakar di bagian muka, tangan, dan kaki," katanya.
Usai kejadian itu, seluruh korban telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Saiful Anwar (RSSA) Malang, untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Kronologi
Dari penyelidikan sementara, insiden itu berawal saat salah satu pegawai warung hendak memasak, namun mencium bau gas. Ternyata bau gas itu berasal dari tabung yang sudah terpasang regulator.
Pegawai tersebut segera melepas regulator dan menyiram tabung gas dengan air di kamar mandi.
Merasa sudah tercium bau gas dan aman, pegawai itu menyalakan kompor lainnya untuk memasak.
Saat itulah ledakan pun terjadi. Pegawai diduga itu tidak mengira bahwa masih ada sisa gas dari tabung elpiji yang bocor sebelumnya.
"Saat menyalakan kompor itu terjadi ledakan dengan adanya muncul api," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi telah melakukan penyelidikan mendalam terkait peristiwa tersebut.
Sejumlah saksi juga telah diperiksa dan barang bukti berupa tabung gas juga telah diamankan. Sementara untuk kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta.
Data korban
Berikut ini data insiden ledakan tersebut:
https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/18/165253078/insiden-ledakan-di-warung-nasi-kota-malang-diduga-tabung-gas-bocor