Salin Artikel

Pos Pantau Gunung Kelud Bantah Kabar Status Siaga

KEDIRI, KOMPAS.com - Selama dua hari terakhir ini pos pengamatan kegunungapian Gunung Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, banyak melayani pertanyaan warga yang penasaran dengan kondisi status Gunung Kelud.

Mereka mencari tahu kebenaran kabar yang beredar, bahwa gunung berketinggian 1.738 meter di atas permukaan air laut (MDPL) itu tengah naik status menjadi siaga.

Petugas pos pantau Gunung Kelud Budi Prianto mengatakan, kabar itu dipicu unggahan di media sosial berupa tangkapan layar laman situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) perihal kondisi Gunung Kelud.

“Jadi itu ada yang posting screenshoot di status WhatsApp atau di WA grup,” ujar Budi Prianto dalam sambungan telepon dengan Kompas.com, Kamis (15/2/2024).

Tangkapan layar itu, sambung Budi, memang berisi informasi status Kelud yang sedang naik ke level siaga. Tapi itu merupakan informasi untuk kejadian sebelum Gunung Kelud meletus pada 2014 silam.

“Postingan itu tanpa dikasih keterangan apapun seolah-olah itu berita terkini. Padahal itu berita lama tahun 2014 yang ada di web BNPB,” lanjut pengamat yang bernaung di bawah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ini.

Budi menegaskan, informasi tersebut tidak sesuai dengan konteks saat ini. Kondisi Gunung Kelud hingga kini masih berstatus normal dan tidak mengalami perubahan status apapun.

Status normal itu berdasarkan kesimpulan atas hasil pengamatan dari sejumlah alat yang dimiliki pos pantau. Alat tersebut di antaranya adalah perangkat seismograf, CCTV, maupun perangkat digital lainnya.

Pada pengamatan terakhir pada 14 Februari 2024, kegempaan tektonik jauh tercatat terjadi 5 kali, suhu air kawah 29,4 derajat celsius, serta warna air danau kawah hijau kebiruan.

“(Hasil pengamatan) tidak ada perubahan yang berarti dan kondisi itu masih normal untuk Kelud,” lanjutnya.

Budi tidak memungkiri beberapa hari ini terjadi kilatan petir disertai mendung tebal di langit Kediri. Sehingga diduga ada warga yang menghubungkannya dengan kondisi Kelud. Apalagi momentumnya bertepatan dengan peringatan 10 tahun Kelud meletus.

Perihal kilatan itu merupakan fenomena cuaca yang sedang berlangsung dan menurut Budi tidak ada hubungannya dengan Gunung Kelud.

“Di langit banyak petir. Kebetulan karena cuacanya saja,” pungkasnya. 

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/15/202330378/pos-pantau-gunung-kelud-bantah-kabar-status-siaga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke