Salin Artikel

Tak Dengar Teriakan Warga, Pedagang Botok di Ngawi Tewas Terseret Kereta Api

Kapolsek Kedunggalar AKP Juwahir mengatakan, korban yang merupakan penjual botok tersebut tak mendengar teguran warga saat motornya mogok di antara perlintasan rel dobel.

"Saat diteriaki oleh warga korban ini malah menengok ke arah timur jadi tidak tahu ada kereta dari arah barat," ujarnya melalui pesan singkat, Kamis (15/2/2024).

Juwahir menambahkan, akibat tabrakan tersebut korban sempat terseret kereta sekitar 500 meter sementara sepeda motor yang dikendarai korban terseret hingga 1 kilometer.

"Korban tewas terseret kereta 500 meter sementara motornya terseret 1 kilometer," imbuhnya.

Sementara itu Manager Humas Daop VII Madiun Kuswardoyo mengatakan, kecelakaan terjadi di perlintasan kereta tanpa palang pintu Jpl 32 km 198+200 antara KA Sanca dengan sepeda motor Suzuki Smash bernopol B 4862 RI.

"Kejadiannya jam 08.15 WIB antara KA Sancaka dengan motor milik Sri Wahyuni," katanya.

Kuswardoyo mengingatkan kepada warga untuk berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu untuk menghindari kecelakaan.

"KA adalah alat transportasi yang memiliki prioritas untuk didahulukan perjalanannya di persimpangan dengan jalan raya, dan KA juga tidak dapat berhenti secara mendadak," ucapnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/15/112618878/tak-dengar-teriakan-warga-pedagang-botok-di-ngawi-tewas-terseret-kereta-api

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke