Salin Artikel

Warga di Sampang Ricuh karena Informasi Surat Suara Tercoblos

Warga mendatangi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sedang mendirikan Tempat Pemungutan Suara (TPS). 

Kericuhan itu dipicu adanya informasi bahwa surat suara sudah ada yang tercoblos.

Kericuhan itu terekam video kemudian viral di berbagai media sosial. 

Dalam video tersebut, warga datang ke lokasi TPS 21 dengan mengendarai motor. Salah satu warga berdebat dengan beberapa petugas KPPS.

Menanggapi peristiwa tersebut, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang, Addy Imansyah menjelaskan bahwa kericuhan itu karena ada kesalahpahaman antara warga dengan petugas. 

Addy menerangkan, terkait video kericuhan di TPS 21 Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karang Penang, dengan narasi video surat suara sudah tercoblos sebelum pelaksanaan pungut pitung, setelah ditelusuri dan didalami, bahwa itu narasi hoaks dan hanya kesalahpahaman semata.

"Fakta sebenarnya, hari Selasa sekitar pukul 20.00 WIB, beberapa orang mendatangi KPPS yang saat itu sedang mendirikan TPS. Mereka menduga surat suara sudah dicoblos."

"Sekalipun KPPS sudah menjelaskan aktivitasnya mendirikan TPS, bukan coblos surat suara. Akan tetapi penjelasan itu dihiraukan," kata Addy melalui rilis tertulis yang dikirimkan ke beberapa wartawan, Rabu (14/2/2024). 

Addy menambahkan, orang-orang tersebut lalu membawa perlengkapan pemungutan suara berupa bilik suara sebanyak 4 buah. Selain itu, mereka juga membawa 3 petugas KPPS. 

Adapun kotak suara, dengan alasan keamanan, setelah diterima oleh KPPS dari PPS pada hari Selasa, lalu dititipkan di gudang penyimpanan PPS.

Kotak suara baru digeser ke TPS Rabu pagi sebelum jam pelaksanaan rapat pemungutan suara dimulai.

"Setelah dimediasi, akhirnya bilik suara dikembalikan dan petugas KPPS dilepaskan," ungkapnya. 

Beberapa saat setelah dilepas, petugas KPPS langsung melanjutkan pendirian TPS yang sempat tertunda. 

"Jadwal pemungutan suara sesuai jadwal hari inj," tegasnya.

KPU Sampang mengecam tindakan kekerasan verbal tersebut. Tindakan sekelompok orang tersebut tidak hanya menghambat tahapan Pemilu, tapi juga menyisakan trauma psikis bagi para petugas. 

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/14/114901678/warga-di-sampang-ricuh-karena-informasi-surat-suara-tercoblos

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke