Salin Artikel

Anak di Surabaya Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Ayah Tiri

SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang anak di bawah umur di Surabaya, Jawa Timur, diduga menjadi korban pemerkosaan oleh ayah tirinya. Korban diduga mengalami tindak kekerasan seksual tersebut sejak Oktober 2023.

Kuasa hukum keluarga dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Nurani, Warta Boni mengatakan, korban mengalami pemerkosaan itu ketika tinggal bersama ibu kandung dan ayah tirinya di Kecamatan Lakasantri.

"Diduga (pemerkosaan dilakukan sejak) tiga sampai empat bulan lalu. Ini (korban) anak sambung (pelaku)," kata Boni ketika dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (6/2/2024).

Bocah berusia 15 tahun itu, diduga menerima pelecehan seksual dari ayah tirinya yang berinisial YT (60) pada malam hari. Saat itu, ibu korban sudah berisitirahat usai berjualan di tempat yang jauh.

"Melakukannya tengah malam, jadi sekitar jam 22.00 WIB sampai jam 01.00 WIB. Karena ibunya jam 02.00 WIB baru bangun untuk menyiapkan jualan," jelasnya.

"Jadi istrinya (pelaku) ini jauh jualanya di daerah Kecamatan Keputih, tinggalnya di Lakasantri. Jadi setelah magrib atau isya itu sudah tidur, jadi kesemptan itu yang diambil," tambah Boni.

Berdasarkan pengakuan korban, kata Boni, bocah tersebut mengalami tindak pemerkosaan dari ayah tirinya tersebut hampir setiap hari.

Saat ini, Boni bersama ibu korban telah melaporkan kasus tersebut ke Polrestabes Surabaya. Mereka masih menunggu informasi kelanjutan penanganan perkara itu.

Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko membenarkan ada laporan dugaan pemerkosaan itu. Haryoko menyarankan agar mengkonfirmasi langsung terkait perkara tersebut ke Kanit Pelayanan Anak (PPA) AKP Rina Shanty Dewi Nainggolan.

"Biar jelas ke (Kanit) PPA ya," kata Haryoko.

Sementara itu, Rina dan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono hingga sekarang masih belum merespons terkait kelanjutan kasus dugaan pemerkosaan tersebut.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/06/181451978/anak-di-surabaya-diduga-jadi-korban-pemerkosaan-ayah-tiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke