Salin Artikel

Misteri Kematian Balita di Tulungagung, Polisi Sebut Ada Gangguan Pernapasan, Ibu Korban Kritis

Penyebab kematian SF masih misterius karena SF tak memiliki riwayat penyakit serta tak ditemukan luka di tubuhnya.

Polisi pun melakukan otopsi pada jasad SF karema petugas kesulitan mendapat keterangan dari keluarga.

Ayah dan ibu SF sehari-hari berjualan di Pasar Ngantru. Saat mereka berjualan, SF biasanya dititipkan di rumah neneknya yang letaknya tak jauh dari Pasar Ngantru.

Pada Rabu malam, ayah dan ibu SF berjualan seperti biasa dan korban dititipkan ke sang nenek.

Namun pada Rabu (31/1/2024) sekitar pukul 22.00 WIB, ibu korban yakni YM (32) pulang ke rumah karena sakit.

"Anaknya ini lalu diajak pulang sama ibunya. Sementara bapaknya pulang sekitar pukul 12 malam," jelas Kapolsek Ngantru, AKP Sumaji, Kamis (1/2/2024) di rumah korban.

Saat suaminya pulang, YM langsung muntah-muntah dan kondisinya menurun hingga dilarikan ke rumah sakit. Sebelumnya YM mengeluh sakit gigi karena geraham belakangnya tumbuh miring dan melukai gusi.

Saat ibu dan ayahnya ke rumah sakit, SF di rumah dalam kondisi tidur dan ditemani oleh sang nenek.

Sang nenek pun menemani SF tidur dan sempat mengipasinya dengan tangan. Namun pada pukul 03.00 WIB, sang nenek merasa tubuh cucunya dingin.

Sat diperiks, SF sudah tak bernyawa.

"Neneknya tidak curiga, dia jaga cucunya yang tidur sambil dikipasi pakai tangan. Tahu-tahu cucunya ditemukan sudah tak bernafas," sambung Sumaji.

Kejadian ini lalu dilaporkan ke Polsek Ngantru

Sementara dari kamar tempat YM tidur ditemukan sejumlah barang, seperti gelas, kaleng minuman pereda panas dalam, air mineral dan serbuk putih yang diduga puyer.

Diduga benda-benda tersebut berkaitan dengan obat-obatan pereda nyeri sakit yang dialami YM.

"Seluruh cairan yang ada di ruangan kami amankan untuk uji laboratorium. Kami akan memastikan jenis cairannya," ujar Sumaji.

Ia mengatakan tak ada tanda kekerasan fisik di tubuh S dan juga tak ada tanda keracunan.

Jenazah R dievakuasi ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung.

Ada gangguan di saluran pernapasan

Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah Aslam Firmansyah, mengatakan hasil otopsi menunjukkan ada gangguan di saluran pernafasan.

“Untuk yang lain-lain, kami masih koordinasi dengan Laboratorium Forensik Polda Jatim dan Biddokkes setempat serta instansi terkait lainnya,” ujar Fafa, panggilan akrab Fatahillah.

Lanjut Fafa, secara umum korban meninggal karena kekurangan oksigen.

Sementara pihaknya juga masih kesulitan untuk mendapat keterangan pihak keluarga.

YM, ibu korban masih dalam kondisi syok hingga sulit diajak bicara. Sementara keluarga besarnya masih fokus pemakaman korban.

“Apa yang menyebabkan kekurangan oksigen, itu yang akan kami ungkap. Jadi kami fokus pada kondisi saluran pernafasan,” tegasnya.

Saat ini polisi masih menunggau hasil uji lab terhadap sejumlah smaple termasuk sampel cairan lambung, darah dan rambut.

Selaun tu ia menyebut ada cairan dalam gelas yang ditemukan di kamar korban yang masih belum teridentifikasi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Slamet Widodo | Editor: Andi Hartik), Surya.co.id

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/03/091000578/misteri-kematian-balita-di-tulungagung-polisi-sebut-ada-gangguan-pernapasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke