Salin Artikel

Batik Bojonegoro, dari Motif hingga Makna

KOMPAS.com - Batik Bojonegoro merupakan salah satu kekayaan budaya di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Batik Bojonegoro yang juga disebut Batik Jonegoroan yang awalnya sembilam motif bertema kekayaan alam pada awal tahun 2009.

Pada tahun 2012, Pemerintah Bojonegoro mengeluarkan lima motif batik lagi yang bertema Agro Bojonegoro.

Motif Batik Bojonegoro terinspirasi dari kesuburan alam Bojonegoro.

Berikut ini adalah 14 motif Batik Bojonegoro lengkap dengan maknanya.

14 Motif Batik Bojonegoro

1. Mliwis Mukti

Motif Mliwis Mukti digambarkan sebagai jelmaan Prabu Angling Dharmo (Raja Malowopati) yang dalam legenda kerajaan dianggap pernah ada di Kabupaten Bojonegoro.

Mliwis berupa burung belibis yang merupakan jelmaan Prabu Angling Dharmo, sedangkan Mukti berarti mulia.

Makna Mliwis Mukti adalah burung belibis yang mulia/tinggi karena merupakan jelmaan raja, sehingga bukan sekedar burung belibis.

Burung belibis jelmaan raja tersebut dapat memotivasi masyarakat Bojonegoro untuk bekerja keras, ulet, dan tekun dalam berkarya mencapai kemakmuran.

2. Rancak Thengul

Motif Rancak Thengul terinspirasi dari kesenian khas Bojonegoro, yaitu Wayang Thengul.

Bentuk Wayang Thengul adalah tiga dimensi yang terbuat dari kayu dengan aksesoris busananya.

Motif Rancak Thengul juga dimaksudkan untuk melestarikan kesenian tersebut yang digemari masyarakat Bojonegoro dan sebagai warisan budaya Kota Bojonegoro.

3. Sekar Jati

Sekar Jati berasal dari kata sekar adalah bunga dan jati adalah pohon jati, sehingga kata tersebut dapat berarti bunga pohon jati.

Pohon jati banyak tumbuh di Kabupaten Bojonegoro. Pohon jati banyak digunakan sebagai bahan baku kerajinan kayu jati sehingga memajukan kreativitas dan memajukan ekonomi masyarakat setempat.

4. Sata Gondo Wangi

Sata Gono Wangi berasal dari kata sata berarti tembakau, ganda berarti aroma, dan wangi berarti harum.

Sejak dahulu, Bojonegoro dikenal dengan sebagai daerah penghasil tembakau selain pohon jati.

Tanaman tembakau tersebut menghasilkan aroma yang khas dan harus yang berbeda dari daerah lain.

Tanaman tembakau menjadi juga salah satu nama motif Batik Bojonegoro.

5. Pari Sumilak

Pari Sumilak berasal dari kata pari adalah padi, sementara sumilak berarti mulai menguning dan siap dipanen.

Filosofi motif Pari Sumilak mengandung makna bahwa kesuburan tanah di Bojonegoro dapat ditanami berbagai jenis tanaman termasuk padi.

Diharapkan pada tahun-tahun mendatang, Bojonegoro dapat menjadi lumbung padi.

6. Parang Lembu Sekar Rinambat

Parang Lembu Sekar Rinambat berasal dari dua kata parang lembu yang berarti deretan sapi yang ditambatkan membentuk barisan miring.

Sedangkan sekar rambet adalah bunga yang selalu merambat tanpa batas.

Makna motif Parang Lembu Sekar Rinambet adalah Kabupaten Bojonegoro yang dikenal harum karena peternakan sapi sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

7. Parang Dahono Munggal

Parang Dahono Munggal berasal dari kata parang yang berarti miring, dahana yang berarti api, munggal yang berarti menyala atau berkobar sepanjang waktu.

8. Jagung Miji Emas

Jagung Miji Emas berarti jagung, miji (biji), dan emas. Makna jagung miji emas berarti tanaman jagung di Bojonegoro adalah yang terbaik sehingga dapat meningkatkan nama baik Bojonegoro dengan hasil panen jagungnya.

9. Gatra Rinonce

Gatra Rinonce berasal dari kata Ga (Gas) Tra (Patra) minyak dan Rinonce (ditata satu persatu), kemudian dua suku kata tersebut dirangkai sehingga bermakna gas minyak bumi.

10. Belimbing Lining Lima

Belimbing Lining Lima berupa belimbing yang berbentuk bintang lima yang dari samping terlihat bergaris lima dengan kulit yang halus dan bersih.

11. Pelem-pelem Sumilar

Motif Pelem-pelem Sumilar karena Bojonegoro salah satu wilayah penghasil mangga.

Motif mangga terinspirasi dari mangga gadung yang manis dan segar sebagai salah satu tanaman masyarakat Bojonegoro sejak dahulu.

Mangga gadung bahkan telah dikenal di luar wilayah Bojonegoro.

12. Rosella Sekar Jonegoroan

Motif Rosella Sekar Jonegoroan berasal dari tanaman Rosella yang berbuah merah dan menjadi salah satu potensi agro wisata di Bojonegoro.

Tanaman tersebut merupakan tanaman yang dapat diolah menjadi minuman segar dan menyehatkan.

13. Woh Roning Pisang

Pisang menjadi salah satu buah andalan budidaya masyarakat Bojonegoro.

Motif Woh Roning Pisang mengandung makna keseimbangan antara daun dan buah menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Kondisi tersebut diperlukan dalam kehidupan sosial masyarakat.

14. Surya Salak Kartika

Motif Surya Salak Kartika terinspirasi dari salak hasil budidaya masyarakat Desa Wedi dan Desa Tanjungrejo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro.

Buah salak tersebut memiliki rasa manis, agak sedikit asam, dan sedikit air. Bentuk buahnya besar dan bersih.

Sumber:

kominfo.jatimprov.go.id

ejournal.unesa.ac.id

digilib.uns.ac.id

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/01/214422878/batik-bojonegoro-dari-motif-hingga-makna

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com