Salin Artikel

Kebun Teh Jamus Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Harga Tiket

KOMPAS.com - Kebun Teh Jamus Ngawi terletak di Desa Girikerto, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Obyek wisata Kebun Teh Jamus Ngawi berada di kaki Gunung lawu yang udaranya sangat sejuk.

Pengunjung dapat menghirup udara pegunungan yang bebas polusi.

Kebun Teh Jamus Ngawi

Daya Tarik Kebun Teh Jamus Ngawi

Kebun Teh Jamus Ngawi merupakan salah satu obyek wisata yang jauh dari hiruk pikuk kota.

Area obyek wisata yang berada di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut menjadikan udara disekitarnya sejuk dan dingin.

Keindahan Kebun Teh Jamus Ngawi berupa hamparan perbukitan hijau yang luas dan sangat mempesona.

Kebun teh tersebut diperkirakan berusia ratusan tahun, yang telah muncul sejak era kolonial Belanda.

Masyarakat menjuluki kebun teh sebagai Borobudur Hills, karena jika dilihat dari kajauhan area kebun teh tersebut menyerupai Candi Borobudur.

Bentuknya berundak dan meruncing di bagian atasnya.

Pemandangan spektakuler lainnya adalah melihat pemandangan sunset dan sunrise.

Dari puncak Borobudur Hill, pengunjung dapat melihat matahari terbit dan matahari terbenam dari balik bukit dalam suasana dingin dan tenang.

Fasilitas Kebun Teh Jamus Ngawi lainnya, seperti spot foto, area camping, area off road, toilet umum, mushola, area parkir, serta warung wisata.

Ada sejumlah aktivitas Jamus Ngawi atau Kebun Teh Jamus Ngawi yang dapat dilakukan oleh pengunjung, yaitu:

  • Memberi makan rusa

Pengunjug dapat memberi makan rusa yang terdapat di tempat wisata tersebut.

  • Sumber lanang

Sumber lanang adalah kolam renang yang airnya berasal dari Gunung Lawu. Air pegunungan tersebut terasa sangat dingin.

  • Naik Borobudur Hill

Pengunjung yang ingin merasakan sensasi ekstrem dapat naik ke Borobudur Hill.

Untuk menuju puncak tersebut, Anda harus melewati anak tangga dan medan yang cukup terjal. Pastikan, kondisi fisik Anda dalam keadaan prima.

  • Mengunjungi pabrik teh

Selain sebagai wisata alam, ada pabrik teh yang dapat dikunjungi.

Pengunjung dapat memahami teh secara langsung mulai dari proses pengolahan daun teh hingga menjadi teh yang siap dikonsumsi.

Pabrik teh yang berdiri sejak masa penjajahan Belanda menjadi tempat pengolahan teh-teh berkualitas.

Teh olahan dari pabrik tersebut juga dapat menjadi oleh-oleh.

Harga Tiket Masuk Kebun Teh Jamus Ngawi

Bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan Kebun Teh Jamus Ngawi akan dikenakan biaya yang cukup terjangkau sebesar Rp 5.000.

Rute Kebun Teh Jamus Ngawi

Jarak tempuh Kebun Teh Jamus Ngawi dari pusat Kabupaten Ngawi sekitar 39,2 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 9 menit.

Perjalanan akan melalui Jalan Siliwangi, Jalan Raya Paron, Jalan Jogorogo, Jalan Raya Ngrambe-Jogorogo, Jalan Jamus, dan Jalan Raya Sambirejo.

Sumber:

www.rri.co.id dan bappelitbang.ngawikab.go.id

https://surabaya.kompas.com/read/2024/01/31/192652978/kebun-teh-jamus-ngawi-daya-tarik-aktivitas-dan-harga-tiket

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com