Salin Artikel

Hujan dan Berlumpur, Ratusan Pelaku Bantengan di Kota Malang Tetap Beraksi Menanti Ganjar

Acara diguyur hujan deras dan kondisi lapangan berlumpur. Meskipun begitu, para pelaku kesenian Bantengan tetap 'Mberot' atau beraksi dengan diiringi musik tradisional Jawa dipadu dangdut koplo.

Mereka telah menunggu Ganjar sejak sekitar pukul 14.00 WIB. Meskipun lama menunggu, para pelaku kesenian Bantengan tetap berada di lokasi tersebut.

Ganjar datang menyapa masyarakat sekitar pukul 16.00 WIB. Ganjar berterima kasih kepada para pelaku kesenian Bantengan yang sudah senantiasa menunggu dirinya selama berjam-jam.

Dia begitu optimistis semangat masyarakat di Malang Raya dapat terjaga untuk memenangkan dirinya bersama cawapres Mahfud MD pada Pemilu 2024 ini.

"Maka tidak ada kekuatan yang mampu mengusir rakyat untuk memenangkan pemilu."

"Saya berharap energi ini dijaga dan saya ingin merasakan juga bahwa hujan ini adalah berkah untuk kita semuanya. Semangat terus," kata Ganjar di hadapan ratusan pelaku kesenian Bantengan.

Ganjar bercerita, semangat yang sama dari masyarakat untuk menunggu kehadirannya juga terjadi di daerah lainnya.

Seperti saat berada di Maluku, Ganjar terlambat datang menyapa masyarakat karena adanya gangguan perjalanan menggunakan pesawat selama 4 jam.

"Saya datang ke NTT di sana hujan seperti ini, mereka seperti saudara-saudara kita di Malang ini, mereka tidak meninggalkan tempat," katanya.

Tidak lupa dalam kegiatan tersebut, Ganjar memperlihatkan simulasi pencoblosan kepada masyarakat. Dia juga meminta masyarakat yang hadir untuk menunjukkan salam tiga jari.

Selain itu, Ganjar memaparkan program-program kerja yang akan dijalankan di pemerintahannya bila terpilih menjadi presiden.

"Saya yakin bahwa semua program yang kita siapkan agar anak-anak bisa bersekolah tinggi, dan dalam satu keluarga miskin paling tidak ada anak yang bisa jadi sarjana, agar ibu-ibu dan balita-balita bisa mendapatkan layanan kesehatan dan gizi yang baik," katanya.

"Agar perempuan kita bisa berdaya dan setara dengan laki-laki maka program kita menjadikan kita yakin bahwa itu akan kita wujudkan, dan kekuatan yang ada di Malang seperti ini adanya," lanjutnya.

Salah satu pelaku kesenian Bantengan, Supriono (26) mengatakan, membawa rombongan sekitar 40 orang menggunakan sepeda motor dan mobil.

Dia mengaku, belum mengetahui secara detail sosok Ganjar Pranowo.

Supriono hanya berharap, siapa pun presidennya yang terpilih, dapat mendukung kelestarian kesenian Bantengan.

Hal itu salah satunya bagaimana pemerintah bisa memberikan kesempatan kelompok-kelompok kesenian Bantengan agar tetap eksis dengan tampil di berbagai acara.

Pria asal Tumpang, Kabupaten Malang ini merupakan bagian dari kelompok kesenian Bantengan bernama Sembowo Geni.

"Kalau saya ikut aja, yang penting Indonesia lebih baik. Yang penting Bantengan tetap jaya, dan dilestarikan, tanggapan-tanggapan (tampil di acara-acara) seperti biasa dari pemerintah tetap ada."

"Ini karena untuk kepentingan melestarikan kesenian Bantengan itu sendiri biar selalu tetap ada," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/01/30/200342778/hujan-dan-berlumpur-ratusan-pelaku-bantengan-di-kota-malang-tetap-beraksi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke