Salin Artikel

Jeritan dan Tangisan saat Tabrakan Bus Vs Truk di Gresik

Lima orang meninggal dunia buntut tabrakan ini. Selain itu, banyak pula yang mengalami luka.

Mutni (70), salah seorang warga Desa Kemangi menuturkan, pada saat kejadian tabrakan tersebut dirinya beserta anak, menantu dan juga cucu masih terjaga.

Pada saat kejadian mereka belum tertidur dan masih berada di warung, yang terhubung dengan tempat tinggal mereka.

"Pada saat itu kami berempat ada di sini (warung) belum tidur. Saya, anak, menantu dan cucu."

"Tiba-tiba terdengar suara tabrakan sangat keras, nggak tahunya bus rombongan peziarah asal Pandaan, Pasuruan, tabrakan dengan dump truk," ujar Mutni kepada Kompas.com, Senin (29/1/2024).

Tidak lama berselang, jelas Mutni, warga sudah berbondong keluar dari kampung untuk melihat apa yang telah terjadi.

Selanjutnya terdengar suara jeritan hingga tangisan dari arah lokasi tabrakan, yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari warung tempat Mutni dan keluarga berada.

"Kemudian anak saya ikut keluar untuk menolong. Tidak hanya suara tangisan, di depan warung ini di tempati banyak penumpang. Ada yang pingsan, ada yang terluka," ucap Mutni.

Bahkan, para penumpang yang selamat atau yang hanya mengalami luka ringan, ada yang sempat meminta pertolongan kepada Mutni dan keluarga.

Baik berupa akses untuk ke kamar kecil maupun meminta tas plastik, serta beberapa keperluan lain untuk mengobati luka ringan yang dialami.

"Ada yang minta tas kresek. Ada yang sempat permisi ke kamar mandi dengan luka gores di tubuh, tapi tidak parah."

"Baru tidak lama kemudian, mobil ambulans mulai datang menolong para korban untuk dibawa ke rumah sakit," kata Mutni.

Mutni menuturkan, memang kerap terjadi kecelakaan lalu lintas di sepanjang Jalur Pantura di Jalan Raya Desa Kemangi.

Bahkan tidak jarang pula imbas dari kecelakaan lalu lintas yang terjadi, merenggut nyawa mereka yang terlibat dalam kecelakaan.

"Pernah tahun 1994 kalau tidak salah, itu ada orang boncengan sepeda motor laki dan perempuan, tabrakan hingga mereka terpental dan masuk ke dalam selokan depan itu. Keduanya meninggal dunia," tutur Mutni.

Salah seorang sopir mobil ambulans Rumah Sakit Mabarot Nanang Bowo, yang ikut membantu evakuasi korban menambahkan, kondisi sesaat pascatabrakan memang cukup kacau dan membingungkan.

Sebab, banyak korban yang membutuhkan pertolongan tetapi armada terbatas ditambah kemacetan yang terjadi.

"Mobil ambulans saya menjadi salah satu yang pertama datang di lokasi, usai dihubungi jajaran Polsek Bungah bahwa ada kecelakaan dengan banyak korban."

"Saat saya datang penumpang sudah banyak di luar bus, namun ada juga yang masih di dalam tergencet," tutur Bowo.

Penumpang tersebut sudah banyak berada di depan warung, lapak, hingga pinggir jalan raya menunggu evakuasi lantaran terluka.

Tidak lama berselang, beberapa mobil ambulans lain dari puskesmas dan yang lain di dekat lokasi kejadian, turut membantu penumpang terluka menuju rumah sakit.

"Saya sendiri sempat binggung waktu itu harus menolong mana dulu, tapi gak lama mobil ambulans lain baik dari puskesmas hingga Nurul Hayat datang membantu."

"Sementara di Rumah Sakit Mabarot sendiri, waktu itu sampai 24 orang yang dirawat," kata Bowo.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Iptu Tita Puspita Agustina memastikan, sampai hari ini korban meninggal dunia dalam insiden tabrakan bus rombongan peziarah asal Pandaan, Pasuruan, dengan dump truk di Jalur Pantura di Desa Kemangi, Kecamatan Bungah, Gresik, Sabtu (27/1/2024) malam berjumlah lima orang.

Korban meninggal itu adalah ibu dan anak atas nama Anik (51) dan Auliyah Mahfiroh Rahmadani (17), serta kakak-beradik Noman Alif Agustyahya (28) dan Utanta Ihza Mahendra (18).

Semuanya warga Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan. Juga Kasmini (63) warga Desa Wedoro, Kecamatan Pandaan, Pasuruan.

Selain itu, akibat tabrakan membuat bus mengalami kerusakan parah di bagian depan, kursi penumpang bahkan sampai terlempar ke luar, hingga ada penumpang yang tergencet.

Sementara itu truk mengalami kerusakan bagian depan, kaca depan pecah dan ringsek. Bus tersebut berangkat dari makam Sunan Bonang di Tuban, hendak pulang menuju Pasuruan. 

https://surabaya.kompas.com/read/2024/01/29/180822178/jeritan-dan-tangisan-saat-tabrakan-bus-vs-truk-di-gresik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke