Salin Artikel

Jelang Imlek, Kelenteng Eng An Kiong Kota Malang Bersolek

MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah pekerja tengah sibuk berbenah di Kelenteng Eng An Kiong, Kota Malang, Jawa Timur, pada Senin (29/1/2024). Sebagian ada yang sedang mengecat, membersihkan dinding ornamen dan memasang lampu-lampu.

Kegiatan itu sebagai bagian dari persiapan menjelang Tahun Baru Imlek 2024 pada Sabtu, 10 Februari 2024 mendatang.

Ketua Pengelola Yayasan Kelenteng Eng An Kiong, Rudi Phan menyampaikan, pembenahan dilakukan supaya umat yang datang saat Imlek merasa nyaman melihat kondisi klenteng.

"Ini supaya umatnya datang kelihatan bersih, jadi banyak yang lapuk-lapuk kita ganti yang baru, pasang lampion utamanya. Lampu-lampu kita ganti yang lama-lama," kata Rudi pada Senin (29/1/2024).

Ada yang berbeda dalam rangkaian kegiatan Tahun Baru Imlek 2024 di Kelenteng Eng An Kiong.

Pihak pengelola kelenteng tidak mengadakan acara Wayang Potehi dan Cap Go Meh (seperti tradisi kupatan). Hal itu untuk menjaga kondusifitas menjelang Pemilu 2024.

"Jadi puncaknya tanggal 10 Februari, jadi umat datang pagi, sembahyang bersama, terus langsung pulang. Jadi tidak ada acara Cap Go Meh, tahun-tahun lalu ada Cap Go Meh, tapi tahun ini ditiadakan. Karena masa pemilu, kita menyesuaikan kondisi supaya kondusif," katanya.

Nantinya juga akan ada kegiatan pembersihan patung pada 4 Februari 2024.

"Pembersihan patung tanggal 4, patung setiap ruangan ini ada, keseluruhan puluhan mungkin. Paling tua tanggal 3 diturunkan, itu Dewa Bumi, sudah 200 tahun umurnya, dari Tiongkok," katanya.

Sedangkan, rangkaian kegiatan pada tanggal 10 Februari mendatang akan diawali dengan adanya atraksi barongsai pada pukul 08.00 pagi. Kemudian, dilanjutkan dengan doa bersama pada pukul 10.00 WIB pagi.

Menurutnya, umat yang akan datang jumlahnya ratusan orang secara bergantian.

"Kita silih berganti, ada yang siang, mungkin jam 9-11, ratusan (orang). Mereka dari Malang sini, karena dari luar kota sudah banyak kelenteng seperti Banyuwangi, Pasuruan, Probolinggo," katanya.

Dia berharap, pada Tahun Baru Imlek 2024, untuk kegiatan Pemilu 2024 di Indonesia bisa berjalan lancar.

"Semoga pemilu berjalan dengan lancar," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/01/29/155156878/jelang-imlek-kelenteng-eng-an-kiong-kota-malang-bersolek

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com