Salin Artikel

KPU Jombang Siapkan 13 TPS Khusus di Pesantren dan Lapas

Komisioner KPU Jombang As’ad Khoiruddin mengungkapkan, pada Pemilu 2024 ada 3.858 TPS yang digunakan untuk pemungutan suara, 13 di antaranya merupakan TPS khusus.

Sebanyak 2 TPS disiapkan di Lapas Kelas IIB Jombang sedangkan 11 TPS khusus berikutnya, berada di pondok pesantren yang tersebar di 5 kecamatan. 

TPS khusus di pondok pesantren, antara lain 1 TPS berada di Pondok Pesantren At Tahdzib Ngoro, 1 TPS di Pesantren Babussalam, Kalibening, Mojoagung, serta 3 TPS di Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng.

Kemudian, sebanyak 1 TPS di Pondok Pesantren Al Munawwaroh Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, 1 TPS di Pondok Pesantren Putri Al Lathifiyyah Tambakberas, 1 TPS di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Induk Tambakberas, serta 2 TPS Ponpes Al Mardliyah Tambakberas, dan 1 TPS di Pondok Pesantren Hamalatul Quran Jogoroto.

“TPS di lokasi khusus ada 13. Dua ada di Lapas dan 11 ada di pondok pesantren,” kata As’ad, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (25/1/2024).

Dia menjelaskan, tujuan didirikannya TPS khusus adalah untuk memfasilitasi pemilih yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya di TPS tempat dia terdaftar.

TPS khusus disiapkan untuk memfasilitasi pemilih yang berasal dari luar daerah dan mengajukan pindah lokasi dalam menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024.

Berdasarkan data pengajuan pindah lokasi TPS untuk memilih pada H-30 atau Senin (15/1/2024), pukul 23.59 WIB, terdapat 2.000 lebih orang yang mengajukan pindah lokasi memilih di Kabupaten Jombang.

Ribuan pemilih yang mengajukan pindah tempat mencoblos di TPS-TPS di wilayah Jombang tersebut, didominasi kalangan pelajar dan santri.

“Jadi keberadaan TPS di lokasi khusus itu memang untuk memfasilitasi pemilih yang tidak pulang ke daerah asalnya saat Pemilu nanti,” ujar As’ad.

Namun, lanjut dia, tidak semua pemilih yang mengajukan pindah lokasi memilih akan menggunakan hak pilihnya di TPS khusus.

Ada sebagian pemilih yang mencoblos di TPS reguler di dekat tempat tinggal masing-masing.

Dikatakan As’ad, terkait keberadaan TPS di lokasi khusus, tidak semua pondok pesantren di Kabupaten Jombang terdapat TPS khusus. 

Alasannya, ungkap dia, antara lain beberapa pesantren tidak mengajukan TPS hingga batas waktu yang ditentukan. Kemudian, ada pula yang tidak memenuhi syarat untuk didirikan TPS khusus.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/01/25/185211778/kpu-jombang-siapkan-13-tps-khusus-di-pesantren-dan-lapas

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com