Salin Artikel

Kronologi Kecelakaan Bus SMAN 1 Sidoarjo di Tol Ngawi, Berawal dari Ban Truk Pecah

Kecelakaan tersebut menewaskan satu orang guru dan juga satu siswa.

Identitas murid yang tewas adalah Nabil Asfa Putra (17), warga Desa Pucang, Kecamatan/Kabupaten Sidoaro.

Nabil meninggal setelah empat jam mendapat perawatan di RS At Tin. Sementara sang guru, Sutining Hidayah (59) meninggal di lokasi kejadian.

Sutining Hidayah (59) adalah Guru Bimbingan Konseling asal Desa Wonoplintahan, Kecamatan, Prambon, Kabupaten Sidoarjo.

Sementara itu ada 21 korban mengalami luka ringan dan saat ini dirawat tersebar di tiga rumah sakit yakni RSUD dr Soeroto Ngawi, RS Widodo dan RS At Tin.

Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono menjelaskan ada 10 bus yang berisi rombongan dari SMAN 1 Sidoarjo yang pulang berwisata dari Yogyakarta.

Bus yang mengelami kecelakaan adalah bus urutan kedua dengan plat nomor W 7473 UP yang disopiri Riwiono (50), warga Desa Bulang, Kecamatan Prambon, Sidoarjo.

Sebelum kecelakaan terjadi, ada sebuah truk bermuatan buah rambutan yang dikemudikan Sukmo Asmoro (33), warga Desa Kalipucang Kulon, Kecamatan Welahan, Jepara,

Truk tersebut melaju dari arah Surabaya. Saat tiba di lokasi, tiba-tiba truk tersebut pecah ban dan terguling.

Sopir dan kenek truk pun langsung keluar dari kabin. Di saat bersamaan, truk tersebut diseruduk dari belakang oleh bus kedua rombongan SMAN 1 Sidoarjo yang membawa 44 penumpang.

“Tabrakan yang keras mengakibatkan bus terguling ke kanan hingga masuk ke parit. Posisi truk sendiri terguling di tengah jalan tol, jadi benturan tidak terelakkan," terangnya.

Saksikan teman dan gurunya terluka

Kecelakaan tersebut membuat salah satu siswa, Aditiya Dwi Nur Hakim trauma. Hal tersebut disampaikan sang kakak, Ariyanti Lady Sakinata.

Ia mengatakan adiknya yang selamat sempat turun dan membantu evakuasi teman-temanna yang terluka.

“Mulai mengumpulkan barang barang temannya yang berserakan. Sampai melihat secara langsung kondisi teman-temannya dan gurunya yang terluka parah,” ujar Ariyanti, Jumat (19/1/2024).

Ia menjelaskan bahwa adiknya pergi bersama guru dan teman temannya ke Yogyakarta dalam rangka Study Campus ke UGM Yogyakarta dan ISI Yogyakarta.

“Kumpul di sekolah pukul 5 pagi. Bus berangkat jam 07.30 WIB, Selasa 16 Januari. Rencana pulang hari Kamis 18 Januari, diperkirakan oleh guru-gurunya pukul 10 malam atau 11 malam sampai di Sidoarjo,” tuturnya.

“Adikku di bus 6, yang kecelakaan bus 3, muridnya diacak jadi masing masing bus bukan satu kelas. Satu bus sekitar 44 orang. Saya dapat info kecelakaan whatsapp jam sekitar pukul 9 malam,” imbuhnya.

Ia mengatakan adiknya tak menyangka mengalami kejadian tersebut. Bahkan saat tiba di Sidoarjo, Aditiya gemetar, lemas dan terus menangis di rumah.

“Sepanjang perjalanan pulang dengan saya juga cerita terus kejadian tersebut. Kemudian, terpukul juga temannya Nabil dan guru BK Ibu Sutining meninggal dunia,” ucapnya.

Setelah kecelakaan tersebut, kegiatan sekolah untuk sementara diiburkan.

“Kemungkinan senin baru masuk, tapi sementara ini belum ada informasi lebih lanjut terkait kegiatan belajar mengajarnya,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kesaksian Korban Kecelakaan Bus Rombongan SMAN 1 Sidoarjo, Saksikan Guru dan Teman Terluka

https://surabaya.kompas.com/read/2024/01/19/143400178/kronologi-kecelakaan-bus-sman-1-sidoarjo-di-tol-ngawi-berawal-dari-ban-truk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke