KLB Polio di Pamekasan, Feses 30 Balita Diuji Lab dan Hasilnya Negatif

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Hasil uji laboratorium Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya terhadap spesimen feses 30 balita yang tinggal berdekatan dengan salah satu penderita polio di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dinyatakan negatif.

Meskipun dinyatakan negatif, Pemerintah Kabupaten Pamekasan tetap melakukan surveillance atau pengawasan secara ketat kepada mereka.

Pejabat Sekda Kabupaten Pamekasan, Achmad Faisol menjelaskan, balita penderita polio tetap didampingi meskipun secara medis kecil harapan untuk sembuh. Pendampingan itu berupa peningkatan kebersihan lingkungan dan pemberian gizi tambahan kepada si penderita.

"Karena lingkungannya kumuh, kami benahi bersama dengan instansi terkait. Sedangkan tambahan gizi, ditangani bersama-sama antara Dinkes dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)," terang Achmad Faisol, Rabu (17/1/2024).

Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pamekasan ini menambahkan, untuk pengawasan terhadap 30 balita yang diambil spesimen fesesnya, akan dilakukan selama 3 bulan hingga Kementerian Kesehatan dan World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa status Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di Kabupaten Pamekasan berakhir.

"Semoga 3 bulan ke depan, Kabupaten Pamekasan lepas dari status KLB polio," imbuh Faisol.

Sementara untuk pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) telah dimulai secara serentak pada Selasa (15/1/2024). Ada 103.666 anak yang diimunisasi untuk usia 0 sampai 5 tahun.

Untuk menyukseskan program ini, Pemkab Pamekasan mengerahkan seluruh camat, kepala desa, Kantor Urusan Agama (KUA), Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Puskesmas, UPTD Dinas Pendidikan dan stakeholder lainnya.

Sebelumnya diberitakan, satu anak di Pamekasan terjangkit polio. Kasus polio ini pertama kali ditemukan pada 4 Desember 2023. Balita tersebut pernah menjalani perawatan di Rumah Sakit Smart Pamekasan. Pada tanggal 22 Desember 2023, balita tersebut dinyatakan positif.