Salin Artikel

PAN Bakal Panggil Caleg di Bondowoso yang Berniat Jual Ginjal

KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur (Jatim) akan memanggil Erfin Dewi Sudanto, calon legislatif (caleg) asal Bondowoso, Jatim, yang dikabarkan hendak menjual ginjalnya untuk biaya kampanye Pemilu 2024.

Ketua Harian Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jatim, Achmad Rubaie mengaku terkejut saat mendengar soal rencana Erfin tersebut di media sosial.

"Secara resmi, kami belum mendengar kabar itu secara langsung tapi kami tentu akan memanggil (Erfin) guna minta penjelasan," kata Achmad, Selasa (16/1/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Achmad mengatakan, pihaknya ingin mendengar langsung cerita tersebut dari Erfin karena menjual organ tubuh untuk kepentingan biaya kampanye tak seharusnya dilakukan.

Selain itu, dia menambahkan, mendengar langsung cerita dari Erfin juga akan berpengaruh terhadap sikap PAN terhadap kasus tersebut.

"Kami akan bertanya dulu, apa yang menjadi kesulitan dalam pencalegan ini. Kami akan komunikasi terlebih dahulu," ujar Achmad.

Perlu modal besar

Sebelumnya, Erfin Dewi Sudanto (47), warga Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso, Jatim, mengaku akan menjual ginjalnya untuk modal sebagai Caleg DPRD Dapil I, yakni Kecamatan Bondowoso, Tenggarang, dan Wonosari.

Erfin merupakan mantan Kepala Desa (Kades) Bataan periode 2007-2013. Kini dia maju sebagai Caleg usai gagal dalam Pilkades periode selanjutnya.

“Saya waktu pelayanan pada masyarakat luar biasa walau pun gajinya sedikit,” ucap Achmad kepada Kompas.com, Selasa (16/1/2024).

Bahkan, Erfin menyampaikan, dia pernah mendapat penghargaan dari Bupati Bondowoso, Amin Said Husni, meski harus menjual rumah warisannya untuk menggelar kegiatan di desanya.

Usai masa jabatannya berakhir, Erfin sempat dua kali mencalonkan diri kembali sebagai Kades Bataan, namun tak pernah berhasil.

“Tahun 2021 kemarin saya mencalonkan lagi, tapi di Desa Kajar, tapi tidak jadi dan ada pada posisi nomor dua,” ungkapnya.

Selanjutnya, Erfin ditawari untuk menjadi anggota DPRD oleh ketua salah satu partai di Bondowoso.

“Saat itu saya bilang apa adanya, saya sekarang tidak punya apa-apa, kondisi ekonomi saya ambruk total, mohon maaf jangan paksa saya jadi caleg, karena biayanya besar,” tutur Erfin.

Akan tetapi, ketua partai itu meyakinkannya dan mengaku akan membantu lewat berbagai program. Hal itulah yang membuatnya sepakat maju sebagai Caleg.

“Setelah terjun di lapangan, warga sudah banyak yang tahu saya mau maju di Pileg, setelah pemberkasan kurang dua bulan, saya tidak dikasih kabar, ternyata saya digeser, ada yang mengganti posisi saya,” paparnya.

Kemudian, Erfin bertemu dengan temannya yang menjadi Caleg dari PAN di Kabupaten Banyuwangi, Jatim.

“Besok paginya saya sowan ke ketua PAN. Setelah bertemu, beliau mengiyakan saya untuk maju sebagai Caleg,” bebernya.

Usai resmi menjadi Caleg, dia menyadari bahwa modal kebaikan saja tidak cukup, sedangkan kondisi ekonominya saat ini sedang dalam kondisi buruk.

"Perlu modal uang yang besar. Teman saya itu saat Pileg 2019 bisa habis sekitar Rp 2 miliar untuk caleg DPRD,” jelas Erfin.

“Akhirnya dari sana saya tekad bulat untuk menjual ginjal saya,” imbuhnya.

Erfin mengaku tidak bisa tenang jika tidak bisa berbuat banyak untuk warga miskin, lansia, serta kaum dhuafa. Karena itu, dia terpaksa hendak menjual ginjalnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/01/17/172529978/pan-bakal-panggil-caleg-di-bondowoso-yang-berniat-jual-ginjal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke