Salin Artikel

Anies dan Cak Imin Hadiri Haul Kiai Bisri di Denanyar Jombang

JOMBANG, KOMPAS.com - Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menghadiri acara haul KH Bisri Syansuri di Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024) malam.

KH Bisri Syansuri merupakan salah satu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Kiai yang dikenal dengan keahlian ilmu fiqh tersebut merupakan pendiri Pesantren Denanyar, sekaligus kakek buyut dari Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Cawapres nomor urut 1.

Pantauan Kompas.com, acara haul ke-45 Kiai Bisri di Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar dihadiri ribuan orang. Mereka terdiri dari kalangan Nahdliyin, santri, dan alumni pesantren.

Beberapa tokoh turut hadir pada acara itu, antara lain mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, mantan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, tokoh NU Australia Nadirsyah Hosen, serta pengasuh Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar KH Abdul Salam Sohib atau Gus Salam.

Selain itu, tampak hadir pula Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Ida Fauziyah, serta Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Cak Imin tiba lebih dulu di lokasi kegiatan Haul Kiai Bisri. Dia dipercaya untuk membacakan manaqib Kiai Bisri.

Usai membacakan manaqib atau kisah perjalanan hidup Kiai Bisri, Cak Imin berkelakar singkat sebelum meninggalkan podium.

“Saya diminta membaca manaqib ini kan supaya sampeyan semua ingat saya,” ujar Cak Imin, disambut gelak tawa dan tepuk tangan peserta haul.

“Ingat ya, aku iki dulurmu (saudaramu),” lanjut Cak Imin sebelum meninggalkan podium.

Haul Kiai Bisri, diisi dengan tahlil, doa, serta pembacaan manaqib. Setelah itu, beberapa tokoh antara lain KH Marzuki Mustamar, Nadirsyah Hosen dan KH Said Aqil Siradj, bergantian menyampaikan testimoni dan tausiyah.

Saat KH Said Aqil Siradj menyampaikan tausiyah, Capres Anies Baswedan tiba di acara Haul Kiai Bisri. Lantunan shalawat menyambut kedatangan Anies.

Anies mendapatkan giliran menyampaikan sambutan setelah KH Said Aqil Siradj menyelesaikan tausiyahnya.

Dalam kesempatan itu, Anies menyampaikan gagasan pasangan Capres-Cawapres Anies-Muhaimin ikut dalam kontestasi Pilpres 2024.

“Kami berdua, saya dan Gus Imin, mendapatkan amanat yang tidak kecil. Amanat yang cukup besar untuk mengikhtiarkan perubahan di Indonesia,” kata Anies.

Di hadapan peserta haul, Anies menyatakan, pasangan Anies-Muhaimin berusaha menciptakan keadilan sosial secara menyeluruh jika terpilih dalam Pilpres tahun ini.

“Dan, tadi seperti yang disampaikan Kiai Said, terutama sila kelima, menghadirkan keadilan sosial. Ini yang beberapa waktu ini hilang. Kita menginginkan Indonesia yang adil makmur buat semuanya. Jangan adil makmur untuk sebagian, dan sebagian besar lainnya hanya menonton saja,” ujar Anies, disambut tepuk tangan peserta haul.

Haul ke-45 Kiai Bisri Syansuri berlangsung hingga tengah malam. 

https://surabaya.kompas.com/read/2024/01/13/072042378/anies-dan-cak-imin-hadiri-haul-kiai-bisri-di-denanyar-jombang

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com