Salin Artikel

7 Minuman Khas Jawa Timur, dari Wedang Angsle hingga Es Buto Ijo

KOMPAS.com - Ada beragam minuman khas Jawa Timur yang menggugah selera

Minuman khas Jawa Timur tersebut memiliki berbagai rasa yang khas, mulai hangat, manis, dingin, dan lainnya.

Bagi Anda yang tengah bertandang ke Jawa Timur, jangan lewatkan untuk mencicipi minuman khas Jawa Timur.

Berikut ini adalah minuman khas Jawa Timur

Minuman Khas Jawa Timur

1. Wedang Angsle

Wedang Angsle adalah salah satu minuman khas Jawa timur dengan cita rasa hangat.

Sekilas, wedang angsle mirip kolak karena memiliki banyak isian, yaitu terdiri dari sagu mutiara, kacang hijau, tape singkong, roti tawar, serta ketan.

Isian tersebut ditaruh di dalam mangkok kemudian disiram dengan kuah santan yang dimasak dengan gula pasir, garam, daun pandan, jahe, dan taburan kacang goreng.

Kuah hangatnya akan meluncur di tenggorokan dengan isian yang beranekaragam.

Wedang cemue adalah minuman khas Ngawi, Jawa Timur.

Minuman yang cocok disajikan dalam cuaca dingin ini memiliki aroma sedap dan segar.

Wedang cemue disajikan dengan roti tawar, serutan daging kelapa, kacang tanah, kemudian disiram kuah santan yang telah dimasak dengan jahe, sereh, daun pandan, serta gula merah.

Rasanya gurih, manis, legit, dan hangat.

3. Es buto ijo

Es buto ijo berasal dari Kediri, Jawa Timur.

Es buto ijo adalah minuman segar yang biasa banyak dijumpai di bulan ramadan.

Minuman tersebut disajikan dengan isian berupa sagu mutiara, kolang kaling, kacang hijau, biji selasih, kelapa muda, dan nata de coco.

Minuman kemudian disiram dengan es yang berasal dari daun pandan atau sirup melon.

Asal-usul es buto ijo dari seorang pedagang yang bernama Roni yang memiliki ayah bernama Jito. Ibunya sering dipanggil Bu Jito atau Bu To.

Akhirnya muncul nama buto dan ijo dari bahasa Jawa yang artinya berwarna hijau. Sehingga tercipta, es buto ijo.

4. Es dawet siwalan

Es dawet siwalan adalah minuman khas Lamongan.

Minuman es dawet silawan berisikan buah dari pohon siwalan yang dipotong kecil-kecil.

Isian es tersebut kemudian disiram menggunakan santan dan sirup merah.

Rasa es dawet siwalan ini sangat khas, yaitu gurih, segar, dan legit.

Es dawet siwalan banyak dijajakan di warung-warung di pinggir jalan, khususnya kawasan Pantura Lamongan.

5. Es gudir

Es gudir atai es godir adalah salah satu minuman khas Jawa Timur dengan cita rasa manis.

Es gudir terbuat dari agar-agar yang berwarna-warni yang disiram dengan saus dari campuran gula merah, potongan buah nangka, dan santan.

6. Es pleret

Es pleret adalah minuman legendaris khas Blitar.

Minuman tersebut berisi dawet dan bola manis yang terbuat dari beras ketan.

Bola manis yang disebut pleret tersebut berisi gula merah dan akan meletus saat dikunyah.

Es dengan bola manis berwarna merah dan putih terlihat makin menggoda. 

7. Es dawet gempol jabung

Es dawet jabung adalah kuliner khas Ponorogo, Jawa Timur.

Isian es dawet jabung adalah cendol yang terbuat dari tepung sagu dari aren, irisan nangka, kuah santan, dan tape ketan hitam.

Gempol terbuat dari tepung beras yang dibentuk bulat-bulat dan dikukus.

Minuman ini memiliki cita rasa manis dan gurih.

Sumber:

www.tribunnewswiki.com, lamongankab.go.id, kaltim.tribunnews.com, dan jatim.nu.or.id

https://surabaya.kompas.com/read/2024/01/10/221824378/7-minuman-khas-jawa-timur-dari-wedang-angsle-hingga-es-buto-ijo

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com