Salin Artikel

Pria di Makassar Tewas Ditikam Pria Bermotor, Berawal dari Korban Jual Pacarnya ke Pelaku

Saksi Sudarma, tetangga korban mengaku menemukan tetangga depan rumahnya itu terduduk dalam kondisi bersimbah darah.

Sebelumnya, ia yang baru saja bangun tidur mendengar suara teriakan minta tolong.

"Saya tadi sementara tidur, terus dengar orang teriak di luar. Minta tolong, jadi saya cepat-cepat mi keluar," ungkapnya.

Saat itu, ia melihat seorang pria di lokasi kejadian yang pergi menggunakan motor. Sudarma yang tak tahu perseteruan antara pelaku dan korban mengaku sempat panik.

"Saya tidak tahu juga apa masalahnya, karena setelah kejadian saya langsung bawa korban ke rumah sakit (RSUD Daya)," sebut Sudarma.

Saat tiba di UGD RSUD Daya, AW sudah dinyatakan meninggal dunia.

Ia mengatakan pelaku yang pergi, meninggalkan barang bukti helm di tempat kejadian perkara. Saat itu ia berteriak saat pelaku hendak kembali menyerang AW yang sudah terluka.

"Begitu si pelaku masih mau maju, saya langsung teriak. Begitu saya teriak, pelaku langsung pergi, lari ke motornya," bebernya.

"Ciri-cirinya pelaku (saya tidak tahu persis). Tapi ada helm sudah ada diambil sama (orang) Polsek sebagai barang bukti karena tertinggal," kata Sudarma.

Korban jual pacar ke pelaku

Polisi yang melakukan penyelidikan berhasil menangkap pelaku, P (23). Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan dua badik yang digunakan pelaku untuk membunuh korban.

P ditangkap di rumahnya di Jl Poros Pakkae, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Senin (8/1/2024)

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan kasus tersebut berawal saat korban AW menjual pacarnya lewat aplikasi online untuk melakukan transaksi seksual dengan pelaku, P.

Korban menjajakan sang kekasih dengan harga Rp 600.000 untuk sekali kencan. Di saat itu, pelaku P kemudian menawar dengan harga Rp 200.000 hingga mereka pun bersepakat.

"Ternyata korban menjual pacarnya melalui Michat untuk prostitusi. Kemudian pada saat terjadi transaksi, si pelaku ini datang menemui perempuan yang ditawarkan," ungkap Ngajib, Selasa (9/1/2024).

P pun datang ke lokasi yang sudah disiapkan AW dan menemui SA. Saat itu, SA pun meminta uang yang telah disepakati tersebut.

Tak lama, muncullah korban dengan nada kasar dan memaki pelaku hingga mengusirnya. Pelaku yang merasa telah ditipu dan merasa rugi kemudian naik pitam dan menyerang korban.

"Setelah uangnya diminta di situ terjadi (perselisihan). Marah si pelaku dan mengejar si korban dan terjadilah penganiayaan ditusuk dengan sebilah badik dan akhirnya korban meninggal dunia," bebernya.

"Setelah uangnya diminta, kemudian tidak sampai terjadi hubungan di antara pelaku dengan si perempuan," terang Ngajib.

"Korban ditusuk dengan sebilah badik kemudian juga akhirnya meninggal dunia," bebernya.

Sementara itu di hadapan polisi, P mengaku ditipu oleh pelaku sebesar Rp 200.000.

"Natipuka komandan Rp 200 ribu," ucap p saat ditanya polisi di Aula Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Selasa (9/1/2024) sore.

"Dia (AW) mau pukul duluanka pak," tambah dia.

P juga mengaku telah memesan jasa layanan perempuan sewaan ditawarkan korban AW lewat aplikasi online.

"Iya pak sudah pesan MiChat sebelumnya," ucap P membenarkan pertanyaan Kombes Ngajib.

P kini meringkuk di sel tahanan Satreskrim Polrestabes Makassar. Ia dijerat pasal berlapis dengan ancaman hukuman penjara paling lama 20 tahun.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Reza Rifaldi | Editor: Sari Hardiyanto), Tribun Timur

https://surabaya.kompas.com/read/2024/01/10/095900978/pria-di-makassar-tewas-ditikam-pria-bermotor-berawal-dari-korban-jual

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke