Salin Artikel

Terapis Diduga Bunuh dan Mutilasi Pasien di Malang, 3 Potongan Tubuh Ditemukan Dekat Kos Pelaku

KOMPAS.com - Korban mutilasi berinisial AP (34) diduga dibunuh oleh terapis berinisial AR di Malang, Jawa Timur.

Dugaan tersebut setelah polisi mendapatkan informasi bahwa AR membunuh korban di kosnya.

Awalnya informasi itu tidak cukup kuat untuk menduga bahwa adanya keterkaitan antara AR dengan penemuan tubuh tersebut. Sehingga, polisi terus melakukan pendalaman.

Lalu, polisi mendapat petunjuk terkait penemuan keberadaan mobil AP yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggal AR.

Polisi juga melacak informasi terkait komunikasi terakhir dari perangkat seluler milik korban yang diketahui dengan AR.

AR kemudian ditangkap dan mengakui perbuatannya telah membunuh dan memutilasi AP. Polisi mendapat petunjuk dari keberadaan potongan-potongan bagian tubuh AP lainnya pada Kamis (4/1/2024).

Tiga bagian tubuh yang ditemukan yakni bagian kepala, telapak tangan dan telapak kaki.

Penemuan bagian tubuh lainnya itu dalam kondisi dipendam di lokasi tidak jauh dari kos.

“Tadi malam kami mendapatkan petunjuk yang sangat bagus, bahwa selain potongan korban ini dibuang di sungai, ternyata ada yang ditanam di pinggir sungai, yaitu kepala, telapak tangan dan telapak kaki," kata Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Malang Kota, AKP Nur Wasis di Mapolresta Malang Kota pada Jumat (5/1/2024).

Meski demikian, Satreskrim Polresta Malang Kota melakukan pendalaman terkait kecocokan identitas penemuan potongan-potongan tubuh yang diduga dimutilasi oleh terapis pijat tersebut.

Sejauh ini, polisi menduga bahwa semua bagian tubuh korban merupakan pria berinisial AP asal Kota Surabaya.

Korban dilaporkan hilang

AP pernah dilaporkan hilang ke pihak kepolisian pada bulan Oktober 2023.

Awalnya, pada Sabtu (14/10/2023) sekitar pukul 13.00 WIB, AP pamit berangkat kondangan di Pandaan, Pasuruan.

Kemudian, AP melanjutkan perjalanan ke kafe miliknya di Kota Batu mengendarai Mobil Toyota Rush dengan nomor polisi L 1465 JK.

Selanjutnya, AP mengabarkan kepada orangtuanya bahwa akan pulang ke Surabaya pada Minggu (15/10/2023) sekitar pukul 18.00 WIB.

Tetapi, AP mampir terlebih dahulu ke Kota Malang dengan alasan ada perlu. Sejak saat itu, AP tidak bisa dihubungi.

Sementara itu, polisi menerima laporan adanya penemuan tubuh manusia di sungai yang berada di daerah Kedungkandang, Kota Malang, pada Minggu (15/10/2023).

Kemudian, penyidik dari Satuan Reskrim Polresta Malang Kota melakukan proses penyelidikan.

Di sisi lain, Meski begitu, polisi terus mendalami apakah antara bagian-bagian tubuh yang ditemukan tersebut benar-benar dari satu orang korban, atau bercampur dengan lainnya.

Hal itu dengan cara dilakukan penelitian di rumah sakit.

"Tersangka sudah mengakui, kooperatif, tapi kami harus membuktikan secara sains. Setelah dipastikan bahwa benar ada tengkorak, maka tengkorak itu saat ini dilakukan penelitian di rumah sakit," katanya.

Pihak rumah sakit yang belum bisa disebutkan, juga menghubungi keluarga untuk mencari tahu bentuk struktur gigi dan lainnya guna memudahkan proses penyelidikan kepolisian.

"Maka, kami melakukan pemeriksaan terhadap tengkorak ini untuk memastikan ini adalah tengkorak dari korban yang kami sebutkan tadi, dengan cara menghubungi keluarga untuk mengenali struktur gigi dan sebagainya," katanya.

Diberitakan sebelumnya, seorang terapis pijat di Kota Malang, Jawa Timur, berinisial AR, diamankan polisi atas dugaan pembunuhan dan mutilasi. AR diduga membunuh dan memutilasi pasiennya, AP (34), warga Kota Surabaya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/01/06/133816078/terapis-diduga-bunuh-dan-mutilasi-pasien-di-malang-3-potongan-tubuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke