Salin Artikel

Kawah Ijen Kembali Dibuka, Pengunjung Wajib Bawa Surat Sehat dan Punya Asuransi

Namun, tidak semua pengunjung atau wisatawan bisa naik mendaki dengan bebas seperti pada sebelumnya. Ada syarat khusus yang harus dipatuhi.

"Benar, Ijen kembali dibuka," kata Kepala Pos TWA Kawah Ijen, Sigit Haribowo, kepada Kompas.com, Jumat (5/1/2024).

Sesuai syarat dan ketentuan wisata kawasan konservasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan saat berwisata ke TWA Kawah Ijen.

Pertama, wisatawan harus dalam keadaan sehat baik secara fisik maupun mental, tidak memiliki riwayat penyakit asma, jantung dan wajib menunjukan surat keterangan sehat dari dokter.

Syarat dan ketentuan yang kedua adalah BBKSDA menegaskan bahwa tiket pengunjung tidak termasuk asuransi. Sehingga semua pengunjung disarankan untuk memiliki asuransi kecelakaan pribadi.

Ketentuan yang ketiga, jika terjadi kecelakaan dalam pendakian atau kunjungan dan menyebabkan cedera hingga meninggal dunia, menjadi tanggung jawab pribadi.

BBKSDA juga menegaskan, jika pengunjung yang mengalami kecelakaan tersebut agar tidak menuntut kepada Pengelola TWA Kawah Ijen.

Keempat, para pengunjung harus menyiapkan peralatan keselamatan pribadi. Seperti sepatu anti selip, jaket dingin, masker, handsanitizer dan perlengkapan lainnya.

Syarat kelima, tiket yang sudah dibayar tidak dapat berubah hari pendakian atau dibatalkan maupun pengembalian uang.


Sebelumnya BBKSDA menerbitkan Surat Edaran (SE) dengan nomer surat SE.01/K2/BIDTEK.1/KSA/01/2024 tentang penutupan kawasan TWA Kawah Ijen.

SE yang diterbitkan pada Selasa (2/1/2024) dan ditandatangani Kepala BBKSDA Jawa Timur, Nur Patria Kurniawan itu, tertulis TWA Kawah Ijen ditutup Rabu (3/1/2024) sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

"Betul, TWA Kawah Ijen untuk sementara ditutup," kata Kepala Bidang KSDA Wilayah III Purwantono, kepada Kompas.com, Selasa (2/1/2023).

Purwantono mengatakan, penutupan TWA Kawah Ijen dilakukan dalam rangka evaluasi kegiatan kunjungan wisata alam selama 2023.

"Juga dalam rangka persiapan kunjungan tahun 2024," ungkapnya.

Menurut Purwantono, setelah menerbitkan surat edaran penutupan itu, BBKSDA akan segera menggelar rapat terkait evaluasi dan persiapan kegiatan wisata itu.

"Soal waktu pembukaan kembali TWA Kawah Ijen, bisa jadi ditentukan setelah evaluasi tersebut," ujar Purwantono.

Purwantono menuturkan, penutupan TWA Kawah Ijen pada awal tahun untuk evaluasi dan persiapan, dilakukan baru pertama kali.

"Tahun-tahun sebelumnya, destinasi tetap buka saat momentum yang sama. Tahun lalu tidak ada penutupan," terang Purwantono.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/01/05/135127978/kawah-ijen-kembali-dibuka-pengunjung-wajib-bawa-surat-sehat-dan-punya

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com