Salin Artikel

Odong-odong Tertemper Kereta Api di Kabupaten Malang, Terseret 100 Meter, Sopir Tewas Terjepit

Akibat kejadian tersebut, Liswanto (58), warga setempat yang merupakan sopir odong-odong meninggal dunia di tempat kejadian perkara.

Tupi, warga setempat yang rumahnya berhadapan langsung dengan rel mengaku mendengar suara tabrakan yang cukup keras.

"Pas itu saya sedang menjemur kasur, habis itu saya masuk ke dalam rumah. Baru juga duduk sebentar langsung dengar suara bruaaakk," ujar Tupi.

Tupi pun langsung keluar rumah dan melihat odong-odong dalam kondisi ringsek di depan rumahnya. Selain itu, ia juga melihat seseorang bersimbah darah terjepit di dalam odong-odong.

"Saya lihat sopirnya sudah jatuh kecepit odong-odong. Sebelumnya saya nggak tahu kalau orangnya mati atau kenapa," sambungnya.

Warga lain, Sai (67) mengaku saat kejadian odong-odong yang dibawa oleh Liswanto itu melaju dari arah barat ke timur.

Secara bersamaan melaju kereta api dan arah Kepanjen menuju Blitar.

"Pas kejadian perlintasan ini gak ada yang jaga, biasanya ada relawan. Selain itu biasanya kereta membunyikan klakson, tapi tadi kata warga kok gak membunyikan. Ya mungkin karena itu sopirnya enggak tahu dan melaju saja," kata Sai.

Ia mengatakan odong-odong yang dinawa Liswanto terseret hingga 100 meter dari titik kejadian. Kondisi odong-odongnya ringsek di bagian depan dan samping kirinya.

Menurut Sai, Liswanto merupakan tetanggnya yang sehari-hari bekerja sebagai penarik odong-odong di sekitar Desa Panggungrejo. Kemungkinan, saat kejadian, korban baru saja berangkat kerja.

Sementara itu Kepala Desa Panggungrejo, Mochamad Herul membenarkan bahwa pada saat kecelakaan, tidak ada relawan yang menjaga perlintasan sebidang dengan palang pintu.

"Palang pintu ini bantuan dari Polres malang, nah yang jaga ini sifatnya relawan. Pas waktu kejadian relawannya tidak ada karena ada keperluan," ungkap Herul.

Herul menyebutkan, palang pintu tersebut telah terpasang sejak tiga bulan lalu. Namun, untuk penjagaannya dilakukan oleh relawan yang berasal dari warga setempat.

"Karena bersifar relawan maka, maka orang yang menjaga mendapatkan uang dari orang-orang yang melintas ini," sambungnya.

Dengan adanya kejadian kecelakaan ini, Herul akan merekrut penjaga palang pintu yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Saat ini kami masih menata terkait dengan petugas relawannya," tuturnya.

Sementara itu, Herul menambahkan bahwa korban sehari-hari bekerja sebagai penarik odong-odong dan saat kecelakaan, korban baru saja hendak berangkat untuk keliling.

"Beliau memang aktivitasnya bekerja sebagai sopir odong-odong, saat kejadian ia mau berangkat kerja," kata dia.

Polisi pun saat ini turun tangan untuk mendalami kecelakaan tersebut.

"Saat ini masih kita dalami terkait penanganannya, untuk penyelidikan oleh Satreskrim Polres Malang," ujar Kasatlantas Polres Malang, AKP Adis Dani Garta saat ditemui di lokasi kejadian.

"Kereta apa juga masih kita dalami, baru saja kita mendapatkan jadwal yang melintas (KA) pukul 08.00 WIB," sambungnya.

Adis menjelaskan, kronologi kecelakaan bermula dari mobil odong-odong yang dikendarai Liswanto (58) warga setempat, melaju dari arah barat ke timur.

Ketika melintasi perlintasan KA sebidang dengan palang pintu, melintas KA dari arah Kota Malang menuju ke Blitar.

Saat itu juga, odong-odong tertemper oleh KA yang melintas dan terseret kurang lebih sejauh 100 meter.

Liswanto seketika meninggal dunia di tempat kejadian. Ia juga menyebut tidak ada penumpang dalam odong-odong tersebut.

"Di perlintasan ini sudah terpasang palang pintu dari swadaya Satlantas Polres Malang, namun pada saar kejadian relawan sedang kosong. Sehingga ketika mobil hendak melintas ini tidak mendengar kereta api yang mau melintas," paparnya.

Sementara itu, korban telah dilarikan ke RSUD Kanjuruhan. Ia meninggal dunia karena mengalami luka berat di bagian kepala.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Polisi Dalami Kecelakaan Kereta Api vs Odong-odong, Tak Ada Penjaga Palang Pintu Perlintasan

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/27/103000478/odong-odong-tertemper-kereta-api-di-kabupaten-malang-terseret-100-meter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke