Salin Artikel

Polisi Panggil Saksi Terkait Kematian 3 Personel Band usai Tenggak Miras di Bar Hotel Surabaya

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, total ada lima saksi yang telah diperiksa. Yakni teman korban dan pegawai bar hotel di Jalan Mayjen HR. Muhammad.

"Lima saksi ini dari pihak bartender, kemudian ada rekan-rekanya band (korban) itu sendiri, maupun dari manajemen hotel," kata Hendro, di kamar jenazah RSUD dr Soetomo Surabaya, Selasa (26/12/2023).

Bartender atau pramutama bar yang menyediakan miras untuk para korban dan temannya, awalnya diduga melarikan diri. Namun, dia tetap memenuhi panggilan polisi sebagai salah satu saksi.

"Tadi malam bartender inisial E sudah kami dalami. Dia datang (panggilan) kooperatif dan tadi juga sudah kami lakukan pemeriksaan," jelasnya.

Lebih lanjut, kata Hendro, pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti yang ada di bar tersebut. Petugas membawa botol miras dan gelas sejenis yang digunakan minum oleh ketiga korban.

"Kenapa saya sampaikan sejenis, karena sisa-sisa yang digunakan oleh bartender telah dicuci. Karena hari itu kondisinya tidak ada yang meninggal pada jam dan hari itu," ucapnya.

"Sehingga yang bersangkutan (pegawai bar hotel) telah membersihkan, sebagaimana yang biasa dilakukan setelah itu (dipakai tamu)," tambahnya.

Hendro mengungkapkan, korban dan personel band lainya menenggak miras yang dijual di bar hotel tersebut. Oleh karena itu, dia memastikan alkohol yang dikonsumsi bukanlah oplosan.

"Minumannya bukan minuman tanpa merek, minumanya dengan merek, ada dua merek (miras) kemudian dicampur dengan minuman pemanis, jus-nya dengan merek juga. Ini bukan oplosan yang asal oplos," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, band dengan sembilan personel termasuk kru, menghibur pengunjung serta menenggak miras di bar hotel di Jalan Mayjen HR Muhammad, Jumat (22/12/2023).

Akan tetapi, salah satu pemain band berinisial RG mabuk berat dan harus dibawa menggunakan kursi roda. Pemain saksofon tersebut tidak sadarkan diri hingga Sabtu (23/12/2023).

Kemudian, RG dikabarkan oleh temannya meninggal dunia usai mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Wonokromo, Minggu (24/12/2023), sekitar pukul 03.00 WIB.

Selanjutnya, korban meninggal lainnya WAR, kondisinya normal setelah menenggak miras di bar hotel tersebut. Bahkan, pemain drum tersebut sempat mengiri acara pernikahan, Sabtu.

Namun, pria tersebut kondisinya terus menurun hingga muntah setelah bekerja. Dia akhirnya dinyatakan meninggal dunia usai dirawat di Rumah Sakit Adi Husada, Minggu, sekitar pukul 10.00 WIB.

Kemudian, korban ketiga yang meninggal berperan sebagai sound engineering berinisial IP. Lelaki menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD dr Soetomo, Selasa, sekitar pukul 10.00 WIB.

Hingga sekarang, terdapat satu personel lagi yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Gotong Royong. Dia berinisial MT yang berperan sebagai vokalis dalam band tersebut.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/27/062435978/polisi-panggil-saksi-terkait-kematian-3-personel-band-usai-tenggak-miras-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke